Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samudra Selatan Memiliki Udara Terbersih di Bumi, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 06/04/2024, 15:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

"Jadi awan ini membantu menjaga Bumi tetap sejuk," kata peneliti.

Sebaliknya, "rongga" sarang lebah yang kosong atau terbuka akan membiarkan lebih banyak sinar Matahari masuk.

Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Samudra atau Lautan?

Awan "terbuka" bantu bersihkan polusi

Peneliti kemudian membandingkan pola awan sarang lebah dengan pengukuran aerosol dari Observatorium Kennaook (Cape Grim), Tasmania, Australia, serta pengamatan curah hujan dari alat pengukur hujan terdekat.

Hasil menunjukkan, hari-hari dengan udara terbersih di Samudra Selatan justru dikaitkan dengan keberadaan awan sarang lebah terbuka.

"Kami menduga hal ini disebabkan oleh awan yang menghasilkan hujan lebat secara sporadis namun intens, yang tampaknya 'mencuci' partikel aerosol dari udara," ungkap peneliti.

Meski berlawanan dengan intuisi, ternyata pola terbuka mengandung lebih banyak kelembapan dan menghasilkan lebih banyak hujan dibandingkan awan tertutup.

"Kami menemukan awan sarang lebah yang terbuka menghasilkan hujan enam kali lebih banyak dibandingkan awan yang tertutup," lanjutnya.

Oleh karena itu, cuaca yang terlihat tidak terlalu berawan menurut satelit sebenarnya memicu hujan yang paling efektif untuk menghilangkan aerosol.

Sementara pola awan sarang lebah yang terisi atau tertutup dan terlihat lebih keruh ditemukan kurang efektif menghilangkan sisa aktivitas manusia.

"Kami menemukan sarang lebah yang kosong jauh lebih umum terjadi selama bulan-bulan musim dingin, ketika udara paling bersih," tuturnya.

Baca juga: Mengenal 5 Samudra yang Ada di Dunia? Pasifik Menjadi yang Paling Luas

Curah hujan jadi kunci udara bersih

Para peneliti pun menyimpulkan, curah hujan adalah kunci mengapa Samudra Selatan memiliki udara terbersih di Bumi.

Terlebih, hujan dari awan berbentuk sarang lebah yang jernih dan terbuka tampak benar-benar bertanggung jawab membersihkan semua udara yang mengalir di Samudra Selatan.

Pola sarang lebah yang sama juga ditemukan di wilayah Atlantik Utara dan Pasifik Utara selama musim dingin.

"Hujan menghilangkan aerosol dari langit dengan cara yang sama seperti mesin cuci membersihkan pakaian," terang peneliti.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Tren
Siasat SYL 'Peras' Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Siasat SYL "Peras" Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com