Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Ini Keluar dari PNS untuk Jadi Peternak Babi agar Tidak Stres

Kompas.com - 31/03/2024, 20:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Profesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS) menjadi idaman sebagian besar orang.

Mendapat status abdi negara, gaji rutin setiap bulan, serta mendapat pensiun jadi daya tariknya.

Namun ternyata tak semua orang berpikir demikian. Seorang perempuan di Yunnan, China keluar dari PNS dan memilih jadi peternak babi.

Alasannya karena lingkungan kerja yang relatif bebas stres dan dia sama sekali tidak menyesal. 

Baca juga: Viral, Video Seorang Pria Pelihara 7 Sapi di Balkon Lantai 5 Apartemen

Keluar dari PNS, pilih jadi peternak babi

Hal itulah yang dialami Zhou, perempuan berusia 26 tahun, yang dikenal dengan nama online Song Song.

Dia menceritakan bagaimana pekerjaannya di peternakan babi lebih memuaskan dibandingkan bekerja di kantor.

Dia lulus dari jurusan Bahasa dan Sastra China dan pernah memiliki pekerjaan bergaji tinggi saat masih jadi PNS.

Namun, dia merasa pekerjaan itu bukan untuknya, dan atas saran temannya, dia beralih karier untuk bekerja di peternakan sebagai peternak babi.

Dia mengaku mendapat penghasilan sekitar 6.000 yuan atau sekitar Rp 13,4 juta dari peternak babi dan tidak menyebutkan gajinya sebelumnya saat jadi PNS.

Song Song telah bekerja sebagai peternak babi selama dua tahun.

Meskipun dia mengakui bahwa pekerjaan melelahkan secara fisik dan lingkungannya kurang diinginkan, dia merasa lebih santai dan riang.

Alasannya, dia tidak harus berurusan dengan ‘hubungan interpersonal yang rumit.

“Sebelum memulai pekerjaan ini, saya mendapat kesan bahwa [peternakan babi] itu kotor. Namun, setelah mencobanya, saya menyadari bahwa ini adalah pekerjaan yang sangat normal,” kata dia dikutip dari TodayOnline.

Baca juga: Viral, Video Seorang Pria Pelihara 7 Sapi di Balkon Lantai 5 Apartemen

Dia mengaku tak cemas meskipun pendapatannya hanya Rp 13,4 juta per bulan. Lebih sedikit jika saat dia masih jadi PNS. Namun kondisi tersebut menurutnya lebih baik.

Dia mengaku mendapatkan istirahat yang layak dia dapatkan pada hari libur dan menurutnya itu luar biasa.

“Stres Anda berkurang setengahnya jika kolega Anda bukan manusia. Babi tidak akan menelepon Anda di tengah malam untuk meminta Anda mengedit proposal,” tuturnya.

Kehidupan bekerja di peternakan babi

Zhou pertama kali membagikan profesinya yang tidak biasa pada bulan April 2023, dengan memposting video dengan judul: “Bagaimana mungkin saya tidak bahagia beternak babi?”

Video berikutnya menunjukkan dia melakukan berbagai tugas di peternakan babi, termasuk membersihkan, memberi makan, dan merawat babi.

Zhou mengatakan kepada China Daily, dia bekerja delapan jam setiap hari, dan meskipun pekerjaannya mungkin mengharuskan dia untuk bekerja keras, dia menganggap dirinya beruntung.

Hal itu karena dia tidak harus berurusan dengan politik dan konflik di kantor.

Dijuluki sebagai “pengasuh babi” di media sosial, Song Song sering menjadi viral karena kontennya yang berhubungan dengan pekerjaannya.

“Dari tidak memahami pekerjaan ini hingga menyukainya, saya menyadari satu hal: Kaum muda seharusnya memilih untuk melakukan sesuatu yang mereka sukai,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com