Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Timur Pradopo, Pagi Masih Bintang 2, Malam Jadi Calon Kapolri

Kompas.com - 31/03/2024, 06:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengangkatan Jenderal Polisi (Purn) Timur Pradopo sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) pada 2010 sempat menjadi perbincangan publik.

Sebabnya, Timur mendapat kenaikan pangkat yang terbilang cepat ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menjabat sebagai RI-1.

Pada Senin (4/10/2010), mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat tersebut masih menyandang jabatan sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya dengan pangkat inspektur jenderal (irjen) atau bintang dua.

Namun, pada siang harinya, Timur mendapat kenaikan pangkat sebagai komisaris jenderal (komjen). Kenaikan pangkat ini membuat ada tiga bintang tersemat di pundaknya.

Saat pangkatnya dinaikkan, Timur dimutasi oleh Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Bambang Hendarso Danuri sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri.

Tanpa disangka-sangka, pada malam hari di hari yang sama, Timur diusulkan oleh SBY sebagai calon tunggal Kapolri ke Dewan perwakilan Rakyat (DPR).

Baca juga: 6 Fakta Pria Tak Dikenal Serang Rumah Kapolri, Sempat Datangi Kediaman Prabowo

Perjalanan Timur Pradopo dari Kapolda menjadi Kapolri

Empat belas tahun yang lalu Kompas.com mencatat kenaikan pangkat super kilat yang dialami Timur dari Kapolda Metro Jaya menjadi Kapolri.

Timur awalnya dilantik menjadi Kapolda Metro Jaya pada 22 Juni 2010. Empat bulan setelahnya, tepatnya pada Senin, 4 Oktober 2010 pagi hari, ia diangkat menjadi Kabaharkam oleh Bambang yang pada saat itu masih menjabat sebagai Kapolri.

Timur mengatakan bahwa ia baru mendapat informasi akan dilantik menjadi Kabaharkam pada pagi hari dan langsung melakukan serah terima jabatan.

Pria kelahiran Jombang, Jawa Timur, 10 Januari 1956 tersebut kemudian diusulkan oleh SBY menjadi Kapolri menggantikan Bambang.

Kabar diusulkannya Timur menjadi Kapolri dikonfirmasi oleh Marzuki Alie yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua DPR.

Marzuki mengatakan, pengusulan Timur sebagai Kapolri tercantum dalam surat presiden yang diterima DPR pada 4 Oktober 2010 malam.

"Bahwa yang mengusulkan Pak Timur adalah surat Kapolri pada hari ini, 4 Oktober," ujar Marzuki dilansir dari Kompas.com, Senin (4/10/2010).

Baca juga: Dugaan Penyebab Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Versi Kapolri

Nama Timur Pradopo tidak masuk bursa Kapolri

Diusulkannya Timur sebagai calon Kapolri pada saat itu sempat menjadi perbincangan publik karena namanya tidak disebut-sebut dalam bursa Kapolri dalam sebulan terakhir.

Sebelum nama Timur diajukan, sempat beredar kabar bahwa Komjen Pol Ito Sumardi yang saat itu menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim) Polri digadang-gadang menjadi pilihan SBY sebagai calon Kapolri.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com