Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Teori soal Hewan yang Diangkut Kapal Nabi Nuh, Ada Naga dan Unicorn

Kompas.com - 30/03/2024, 19:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kisah perjalanan Nabi Nuh dengan bahtera atau kapal raksasanya mengarungi air bah, melegenda dalam sejarah Islam dan Kristen.

Nabi Nuh membuat kapal tersebut untuk menyelamatkan orang-orang beserta hewan dari banjir air bah yang sangat besar.

Spekulasi mengenai hewan-hewan di dalam kapal Nabi Nuh tersebut pun banyak beredar di masyarakat.

Alkitab sendiri tidak menyebutkan spesies apa saja yang masuk ke dalam kapal Nabi Nuh.

Alkitab hanya menyebutkan dua spesies hewan, yaitu seekor merpati dan gagak, yang diutus Nuh untuk mencari tahu apakah banjir sudah cukup surut dan ada daratan yang terlihat.

Ilmuwan dan ahli sejarah pun bertahun-tahun mendalami soal cerita Nabi Nuh ini untuk mengetahui teori yang paling mendekati soal ukuran kapal, lokasi persis, hingga spesies apa saja yang ikut masuk ke dalam kapal. 

Baca juga: Ilmuwan Sebut Samudra Atlantik Akan Hilang, Ini Penyebabnya

Menarik minat ilmuwan

Dikutip dari National Geographic, Rabu (27/3/2024), gambar narasi di Alkitab mengenai kisah kapal Nabi Nuh yang paling awal dan saat ini masih ada, dicetak pada koin abad ketiga Masehi yang menggambarkan kapal Nabi Nuh.

Koin perunggu itu diperkirakan dibuat di lokasi yang saat ini bernama Turkiye, dengan menunjukkan bahtera dan dua burung yang diduga merujuk pada merpati yang dikirim Nuh untuk mencari tahu daratan.

“Kami secara alami tertarik pada cerita tentang binatang,” ujar kurator senior manuskrip di Museum J. Paul Getty Los Angeles dan kurator berbagai pameran tentang ilustrasi hewan abad pertengahan, Elizabeth Morrison.

Seniman dan ilmuwan abad pertengahan sering menyusun daftar hewan-hewan ini dalam  cerita yang terkait dengan Nabi Nuh, yang ditampilkan dalam buku penuh pesan moral dengan ilustrasi yang menarik.

“Kisah bahtera Nuh memiliki keuntungan tambahan karena adanya drama seperti itu. Ini seperti akhir dunia, kecuali Anda bisa menyelamatkan hewan,” ungkap Morrison.

Baca juga: Ilmuwan Teliti Banjir Besar Era Nabi Nuh, Apakah Benar-benar Terjadi?

Dari sapi hingga hewan mitologi

Teori soal jenis hewan yang masuk ke bahtera ini diungkap oleh banyak ilmuwan dan pakar.

Seniman Eropa zaman dahulu yang memiliki sedikit pengetahuan tentang luasnya satwa liar global, hanya mampu memasukkan hewan-hewan yang familiar dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Misalnya, Hexateuch Inggris Kuno, sebuah manuskrip Anglo-Saxon abad ke-11, menggambarkan sapi, kambing, dan babi, yang terlihat meninggalkan bahtera dengan berpasang-pasangan.

Namun seiring waktu, dengan adanya kontak orang Eropa dengan seluruh dunia, keragaman hewan menjadi meningkat.

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com