KOMPAS.com - Jahe dan kunyit adalah rempah-rempah populer yang banyak digunakan untuk bumbu masakan.
Tak hanya itu, beberapa orang biasanya juga menggunakan jahe dan kunyit untuk membuat ramuan herbal yang menyehatkan tubuh.
Dikutip dari Healthline, kedua rempah-rempah itu juga telah digunakan untuk membantu meringankan rasa sakit, mengurangi rasa mual, dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh untuk membantu melindungi dari penyakit dan infeksi.
Khasiat jahe sebagai obat sebagian besar disebabkan oleh adanya senyawa fenolik, termasuk gingerol, bahan kimia yang dianggap memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang kuat.
Sementara itu, manfaat kunyit didapat dari kandungan senyawa kimia kurkumin, yang telah terbukti membantu dalam mengobati dan mencegah beberapa kondisi kronis.
Untuk mendapatkan hasil maksimal, biasanya jahe dan kunyit dikonsumsi sebagai air rebusan.
Lantas, apa yang terjadi pada tubuh ketika minum air rebusan jahe dan kunyit setiap hari?
Baca juga: 6 Manfaat Air Rebusan Jahe, Serai, dan Gula Merah, Kendalikan Lapar dan Redakan Nyeri
Peradangan kronis dianggap memainkan peran sentral dalam perkembangan kondisi seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
Peradangan juga dapat memperburuk gejala yang terkait dengan kondisi autoimun, seperti artritis reumatoid dan penyakit radang usus.
Nah, jahe dan kunyit sendiri memiliki sifat antiinflamasi yang kuat, yang dapat membantu mengurangi rasa sakit.
Satu studi pada 120 orang dengan osteoartritis menemukan bahwa mengonsumsi 1 gram ekstrak jahe per hari selama 3 bulan secara efektif mengurangi peradangan dan menurunkan kadar oksida nitrat, sebuah molekul yang memainkan peran kunci dalam proses peradangan.
Demikian pula, sebuah tinjauan terhadap 9 penelitian menunjukkan, konsumsi 1-3 gram jahe per hari selama 6-12 minggu dapat menurunkan kadar C-reactive protein (CRP), penanda inflamasi.
Sementara itu, penelitian pada tabung reaksi dan manusia menunjukkan bahwa ekstrak kunyit dapat mengurangi beberapa penanda peradangan, dengan beberapa penelitian mencatat bahwa itu mungkin seefektif obat anti-inflamasi seperti ibuprofen dan aspirin.
Satu tinjauan terhadap 15 penelitian juga mengamati, suplemen kunyit dapat menurunkan kadar CRP, interleukin-6 (IL-6), dan malondialdehid (MDA), yang kesemuanya digunakan untuk mengukur peradangan di dalam tubuh.