Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Pertanyakan Imbauan untuk Menjauhi Pesisir Pantai, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 22/03/2024, 07:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan warganet yang menyinggung imbauan untuk menjauhi perairan dan pantai, ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dimuat di akun media sosial X (Twitter) ini pada Selasa (19/3/2024).

"Temen2 di jawa dan bali, sudah ada himbauan untuk menjauhi perairan dan pantai sementara inikah?" tulis pengunggah.

Merespons unggahan itu, beberapa warganet mengaku bahwa pantai di daerahnya sudah mulai ditutup.

Hingga Kamis (21/3/2024), unggahan tersebut telah dilihat sebanyak 2,6 juta kali dan mendapatkan lebih dari 390 komentar dari warganet.

Lantas, apakah BMKG telah mengeluarkan imbauan untuk masyarakat pesisir pantai?

Baca juga: Demak-Kudus Dilanda Banjir Besar, Benarkah Selat Muria Bisa Muncul Kembali?

Penjelasan BMKG

Terkait unggahan tersebut, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengatakan, pihaknya tidak mengeluarkan imbauan untuk masyarakat menjauhi perairan, tetapi mengeluarkan peringatan adanya ketinggian air laut.

Menurutnya, kondisi ini berkaitan dengan banjir pesisir atau banjir rob yang berpotensi terjadi di beberapa pesisir pantai Indonesia.

"Menyarankan cek lingkungan untuk upaya adaptasi dan mitigasi terhadap potensi rob (pesisir) di lingkungannya," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (21/3/2024).

Banjir pesisir tersebut dipicu karena adanya fenomena fase Bulan Purnama pada Senin (25/3/2024).

Kondisi ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.

Eko menyampaikan, potensi banjir rob dapat berbeda waktu (hari dan jam) di masing-masing wilayah.

Secara umum, banjir rob dapat berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, aktivitas tambak garam, dan aktivitas perikanan darat.

Baca juga: Update Kondisi Banjir Pantura, 7 Daerah di Jateng Masih Terendam

Lokasi dan waktu potensi terjadinya banjir rob

Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, seperti:

1. Pesisir Sumatera Utara

  • Lokasi
    • Pesisir Belawan dan sekitarnya (24-30 Maret 2024)

2. Pesisir Sumatera Barat

  • Lokasi: 
    • Pesisir Padang Pariaman (28-29 Maret 2024)
    • Pesisir Pantai Pariaman (28-29 Maret 2024)
    • Pesisir Padang (28-29 Maret 2024)
    • Pesisir Painan (28-29 Maret 2024)

3. Pesisir Bandar Lampung

  • Lokasi: 
    • Pesisir Bandar Lampung (29-31 Maret 2024)

4. Pesisir Banten

  • Lokasi:
    • Pesisir Kabupaten Pandeglang (28-30 Maret 2024)
    • Pesisir Kabupaten Lebak (28-30 Maret 2024)

Baca juga: Muncul Fenomena Equinox pada 21 Maret, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

5. Pesisir Jawa Tengah

  • Lokasi:
    • Pesisir utara Jawa Tengah seperti Kabupaten Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang (21 Maret 2024)

6. Pesisir Nusa Tenggara Timur (NTT)

  • Lokasi: 
    • Pesisir utara Pulau Flores (21-22 Maret 2024)
    • Pesisir Pulau Sumba (21-22 Maret 2024)
    • Pesisir Pulau Sabu-Raijua (21-22 Maret 2024)

7. Pesisir Kalimantan Barat

  • Lokasi:
    • Pesisir Pontianak dan sekitarnya (21-23 Maret 2024)

8. Pesisir Maluku

  • Lokasi:
    • Pesisir Kepulauan Tanimbar (24-31 Maret 2024)
    • Pesisir Kepulauan Aru (24-31 Maret 2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com