Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Ungkap Menu Makanan Sehari-hari Manusia Kuno

Kompas.com - 21/03/2024, 11:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sisa-sisa molekul dalam panci dan alat makan membantu para peneliti merekonstruksi menu makanan manusia kuno.

Dengan teknik ilmiah terbaru ditambah pandangan lebih inklusif tentang pentingnya aktivitas sehari-hari dalam arkeologi, peneliti memunculkan gambaran lebih jelas mengenai makanan orang zaman lampau.

Botol bayi keramik di Bavaria dari Zaman Perunggu misalnya, memberikan para ilmuwan gambaran yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang cara makan manusia di masa lalu.

Penelitian terhadap molekul lemak yang disebut lipid dalam pori-pori tiga botol keramik tersebut menunjukkan, para ibu yang hidup antara 1200 sampai 450 SM sedang menyapih anaknya dengan susu hewani.

Arkeolog biomolekuler di University of Bristol, Inggris, Julie Dunne mengatakan, tidak banyak cara untuk mempelajari pemberian makan bayi di zaman kuno.

Meski tulang-tulang dari zaman kuno telah memberikan gambaran tentang kapan bayi disapih, tetapi manusia saat ini hanya mengetahui sedikit mengenai bagaimana para ibu membesarkan bayinya.

"Arkeologi sama seperti hal lainnya, perempuan cenderung terpinggirkan," kata Dunne, dilansir dari laman Knowable Magazine.

Secara tradisional, menurutnya, para cendekiawan lebih tertarik dengan kehidupan para raja dan penakluk dibandingkan kehidupan para ibu.

Itulah salah satu alasan benda-benda arkeologi yang berkaitan dengan memasak atau masakan agak diabaikan.

Baca juga: Arkeolog Temukan Lukisan Gambar Mirip Pizza Berusia 2.000 Tahun


Jejak kubis dan daging rebus dari sisa lipid

Pada zaman dulu, gerabah dan tembikar merupakan terobosan baru yang membantu mengubah pola makan orang-orang.

Benda tersebut membantu mereka merebus daging dan umbi-umbian dalam waktu cukup lama untuk menghancurkan racun.

Ahli biogeokimia University of Bristol, Richard Evershed mengatakan, daging yang direbus akan melepaskan gumpalan lemak cair yang mudah meresap ke dalam dinding tembikar.

Dengan mengidentifikasi sisa lemak atau lipid dari makanan dalam tembikar kuno di sebuah situs di Inggris, peneliti menemukan jejak kubis yang kemungkinan besar direbus dengan daging.

Penelitian lain di situs yang sama mengidentifikasi sejumlah besar panci yang berasal dari tahun 950 hingga 1450 M.

Kumpulan panci tersebut menyisakan tanda-tanda lemak susu, yang kemungkinan menjadi bekas pembuatan keju.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com