Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Asing soal Hasil Pilpres 2024: Eks Komandan Pasukan Khusus dan Putra Jokowi Menang

Kompas.com - 21/03/2024, 09:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah media asing menyoroti penetapan hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (20/3/2024) malam.

Sebagian pemberitaan asing menggambarkan sosok Prabowo Subianto sebagai pemenang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dengan sebutan "mantan jenderal" dan "mantan komandan pasukan khusus".

Sementara itu, sosok Gibran Rakabuming Raka disebut sebagai "putra Presiden Joko Widodo (Jokowi)" dan "wakil presiden termuda Indonesia".

KPU sendiri resmi menetapkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sebagai pemenang pilpres dengan perolehan 96.214.691 suara atau 58,6 persen dari total suara sah nasional.

Sementara capres dan cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar berada di urutan kedua dengan 40.971.906 suara atau 24,9 persen suara sah.

Terakhir, capres dan cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD tercatat mendulang 27.400.878 suara atau sebanyak 16,5 persen dari suara sah nasional.

Berikut berita sorotan media asing mengenai penetapan hasil Pilpres 2024:

Baca juga: Resmi, KPU Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Pemenang Pilpres 2024


1. The New York Times

The New York Times melalui artikel bertajuk Ex-General Accused of Rights Abuses Is Declared Winner of Indonesia Election menggarisbawahi status Prabowo sebagai mantan jenderal terduga pelanggaran hak asasi.

Media Amerika Serikat ini menuliskan, penetapan KPU yang diumumkan pada Rabu malam membenarkan hasil survei independen yang telah beredar sejak Februari lalu.

Prabowo Subianto yang kini menjabat Menteri Pertahanan Indonesia memperoleh 58,6 persen suara menurut penghitungan akhir KPU.

"Hasilnya berarti Prabowo, yang dimasukkan dalam daftar hitam visa oleh Amerika Serikat selama sekitar dua dekade karena pelanggaran hak asasi manusia, langsung memenangkan pemilu, dan menghindari persaingan dengan kandidat nomor dua," tulisnya.

Meski penghitungan suara resmi telah selesai, The New York Times melanjutkan, proses mendeklarasikan Prabowo sebagai presiden terpilih secara resmi mungkin akan memakan waktu berlarut-larut.

Sebab, lawannya-lawannya, Anies Baswedan yang memperoleh 24,9 persen suara serta Ganjar Pranowo dengan 16,5 persen suara berencana menentang hasil tersebut.

Kedua capres lain disebut menuduh Presiden Joko Widodo memberikan pengaruh yang tidak patut terhadap pemilu dan menyatakan adanya penyimpangan pada pemilu 14 Februari lalu.

"Mereka belum memberikan bukti ketidakwajaran pada hari pemilu namun mengatakan mereka memiliki bukti untuk membuktikan klaim mereka di pengadilan," katanya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com