KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang akan menerpa sejumlah wilayah Indonesia.
Potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, petir, dan angin kencang itu akan terjadi pada Kamis (21/3/2024) dan Jumat (22/3/2024).
BMKG menjelaskan, cuaca ekstrem itu disebabkan oleh Bibit Siklon Tropis 91S yang terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa Timur.
Bibit Siklon Tropis 91S itu memiliki kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara 998 hPa serta bergerak ke arah barat.
Potensi sistem untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori sedang-tinggi.
Baca juga: Indonesia Masuk Musim Kemarau Maret 2024, Mengapa Masih Hujan?
Bibit siklon tropis tersebut menginduksi daerah peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) di Samudra Hindia selatan Jawa hingga Bali, yang mampu meningkatkan tinggi gelombang di sekitarnya.
Selain itu, juga ada sirkulasi siklonik eks-TC Megan masih terpantau di daratan Australia bagian utara yang menginduksi daerah peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) di Laut Timor hingga Laut Arafuru.
Hal itu mampu meningkatkan tinggi gelombang di sekitar sirkulasi siklonik tersebut. Selain itu, juga membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) yang memanjang dari Laut Bali hingga Nusa Tenggara.
Intrusi udara kering atau dry intrusion dari Bumi Belahan Utara melintasi wilayah Samudra Pasifik timur Filipina hingga Filipina.
Intrusi udara kering itu mampu mengangkat uap air basah di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembap yaitu di Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua bagian Utara.
Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dan menyebar di sejumlah wilayah Indonesia.
“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut,” bunyi keterangan BMKG.
Baca juga: Berkaca dari Kasus di Ngawi, Mengapa Rumah Bisa Tersambar Petir meski Penghuni Tak Menyalakan TV?
Wilayah berpotensi hujan lebat, petir, dan angin kencang:
Wilayah berpotensi hujan, petir, dan angin kencang:
Wilayah berpotensi angin kencang:
Baca juga: Ramai soal Tak Ada Badai yang Melintasi Garis Khatulistiwa, Ini Kata BMKG
Wilayah berpotensi hujan lebat, petir, dan angin kencang:
Wilayah berpotensi hujan, petir, dan angin kencang:
Wilayah berpotensi angin kencang:
Baca juga: Bumi Pernah Diguyur Hujan Tanpa Henti Selama 2 Juta Tahun, Kapan Terjadi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.