KOMPAS.com - Oralit kerap dikonsumsi pada saat sahur lantaran diklaim bisa mencegah dehidrasi selama puasa.
Oralit adalah obat berbentuk larutan yang berfungsi untuk menggantikan cairan serta elektrolit tubuh yang hilang akibat kekurangan atau kehilangan cairan. Dengan kata lain, fungsi oralit adalah untuk mengatasi dehidrasi.
Obat ini akan direkomendasikan bagi mereka yang menderita sakit akibat muntah, demam, dan diare.
Namun, apakah oralit aman dikonsumsi saat sahur selama puasa? Adakah efek samping oralit jika diminum saat sahur?
Baca juga: Ramai soal Panic Buying Obat Oralit Saat Puasa, Ini Kata Kemenkes
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Andi Khomeini Takdir mengatakan, minum oralit saat sahur aman dilakukan. Namun, tidak direkomendasikan.
"(Oralit) aman (dikonsumsi), tapi tidak dianjurkan," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/3/2024).
Andi menyarankan supaya oralit dikonsumsi untuk indikasi medis saja.
Dia justru merekomendasikan pengganti oralit yang dibuat dengan bahan alami, seperti setengah sendok teh garam, dua sendok gula atau madu, yang kemudian dilarutkan ke dalam 1 liter air.
Namun, Andi menyarankan untuk tidak memaksakan diri mengonsumsi larutan tersebut. Bagi penderita hipertensi dan atau masalah jantung dan ginjal disarankan untuk konsultasi ke dokter terlebih dulu.
"Minum secukupnya atau semampunya," terangnya.
Senada dengan Andi, dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUP H. Adam Malik Medan sekaligus pengajar di Divisi Penyakit Tropis dan Infeksi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Restuti Hidayani Saragih juga tidak menyarankan oralit untuk dikonsumsi saat berpuasa.
"Oralit tidak diperbolehkan dikonsumsi untuk mencegah dehidrasi selama berpuasa," ucapnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa.
Oralit adalah obat yang bersifat oral rehydration yang berfungsi untuk mengembalikan status hidrasi tubuh melalui oral atau minum.
Dengan begitu, Restuti memastikan bahwa obat oralit bukan untuk pencegahan dehidrasi.
Baca juga: Minum Oralit Saat Sahur Disebut Bantu Tahan Haus Selama Puasa, Ini Penjelasan Ahli
Hal ini karena kandungan dalam oralit adalah gula dan garam.
Dilansir dari Kompas.id, penderita diabetes yang mengonsumsi oralit dapat menyebabkan terjadinya hipernatremia dan hiperglikemia.
Hipernatremia adalah kondisi ketika kadar natrium dalam darah lebih dari kadar normal. Sementara hiperglikemia merupakan kondisi ketika gula dalam darah tinggi.
Pada kondisi tersebut, seseorang justru akan mudah merasa haus, lemas, dan mual.
Kandungan garam berupa natrium dalam oralit juga berdampak buruk bagi penderita gangguan ginjal.
Oralit yang dikonsumsi secara berlebih juga bisa memicu masalah kesehatan bagi tubuh seperti berikut ini:
Baca juga: Minum Oralit Saat Sahur Diklaim Bikin Puasa Tahan Lama, Ini Kata Ahli
Adapun untuk menjaga tubuh agar tetap terhidrasi selama puasa, Restuti menyarankan supaya Anda memenuhi kebutuhan cairan tubuh secara cukup.
"Jumlahnya adalah sebanyak volume urine atau air seni yang kita keluarkan dalam 24 jam, yaitu 0,5-1 cc/kg BB ditambah dengan volume feses atau tinja ditambah dengan penguapan melalui keringat atau napas, biasanya range-nya 500-700 cc, sesuai luas permukaan tubuh dan aktivitas," terang Restuti.
Artinya, jika berat badan seseorang berkisar 50-60 kg, maka jumlah air putih yang perlu dikonsumsi adalah 1700-1900 ml atau bisa dibulatkan menjadi 2000 ml yang sama dengan 2 liter cairan dalam 24 jam.
Sumber cairan tubuh ini dapat dipenuhi dari minum air putih atau air mineral, teh manis, jus, sup, dan sebagainya.
Secara praktis, Restuti menambahkan, jika jumlah tersebut dipenuhi dari air minum maka bisa dipenuhi dengan 8 gelas per hari seperti cara berikut ini:
Dalam hal ini takaran satu gelas sama dengan 250 cc air putih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.