Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Sederet Jenderal Bintang Empat TNI, Terbaru Prabowo Subianto

Kompas.com - 28/02/2024, 20:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Daftar Jenderal Kehormatan

Dari 28 Jenderal TNI bintang empat tersebut, delapan purnawirawan mendapatkan pangkat Jenderal Kehormatan atau Jenderal (HOR).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009, pangkat kehormatan diberikan presiden kepada orang, kesatuan, institusi, atau organisasi yang menunjukkan darmabakti dan kesetiaan terhadap bangsa dan negara.

Berikut purnawirawan TNI yang mendapatkan gelar Jenderal (HOR) atau jenderal kehormatan.

1. Soesilo Soedarman

Dikutip dari situs Kemenko Polhukam, Soesilo Soedarman lahir di Maos, Cilacap, Jawa Tengah pada 10 November 1928. Dia wafat 18 Desember 1997 di Jakarta.

Semasa hidup, Soesilo pernah menempati jabatan sebagai Menteri Koodinator Politik dan Keamanan (Menkopolkam) dan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi (Menparpostel).

Dia juga pernah menjadi duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat pada 1986-1988.

2. Soerjadi Soedirdja

Soerjadi Soedirdja lahir pada 11 Oktober 1938 di Jakarta. Dia merupakan alumni Akmil tahun 1962.

Soerjadi meniti karier militer dan pernah menjabat sebagai Kasdam IV Diponegoro Jawa Tengah (1986-1988), Pangdam Jaya (1988-1990), dan Asisten Sospol ABRI (1990-1997).

Dia masuk jabatan sipil sebagai Gubernur DKI Jakarta (1992-1997), Menteri Dalam Negeri (1999-2001), dan Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (2000-2001).

3. Agum Gumelar

Dikutip dari Kompas.com (1/8/2018), Agum Gumelar lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 1 Desember 1945. Dia pernah menempuh pendidikan di Akmil lulus 1968.

Agum memulai kariernya di TNI sejak tahun 1960-an. Jabatan militer terakhirnya adalah Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) (1998-1999).

Di militer, dia banyak terlibat dalam penumpasan pemberontak termasuk G30S/PKI. Agum terakhir menjabat sebagai Menteri Perhubungan Kabinet Gotong Royong (2001-2004).

4. Luhut B. Pandjaitan

Dikutip dari situs Kemenko Polhukam, Luhut Binsar Panjaitan lahir di Simargala, Sumatera Utara pada 28 September 1947.

Dia saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.

Sebelumnya Luhut menjabat Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia (2014-2015), Menteri Perindustrian dan Perdagangan (2000–2001), dan duta besar Indonesia untuk Singapura.

5. AM. Hendro Priyono

Dikutip dari Kompas.com (28/2/2024), Abdullah Mahmud Hendropriyono atau AM Hendro Priyono lahir pada 7 Mei 1945 di Yogyakarta.

Da pernah menjabat sebagai Panglima Kodam Jayakarta, Komandan Kodiklatad, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pada 2001-2004.

6. Susilo Bambang Yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur pada 9 September 1949.

Mantan presiden Indonesia ini pernah menempati jabatan tertinggi dalam karier militernya sebagai Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI.

Dia kemudian menjadi Menteri Pertambangan dan Energi (Mentamben) sebelum maju dan menang dalam Pilpres 2004 dan 2009.

7. Hari Sabarno

Dikutip dari situs Kemenko Polhukam, Hari Sabarno lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 12 Agustus 1944.

Karier militer tertingginya sebagai Ketua Fraksi ABRI. Dia juga pernah menjadi Wakil Ketua MPR/DPR dari Fraksi TNI/Polri hingga 2001.

Di pemerintahan, dia pernah diangkat sebagai Menko Polkam Ad Interim (12 Maret 2001–2004) lalu Menteri Dalam Negeri Kabinet Gotong Royong (2001-2004).

8. Prabowo Subianto

Dilansir dari situs Kemenhan, Prabowo Subianto lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951. Dia saat ini menjadi Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju sejak 2019.

Prabowo memulai karier militernya sebagai Komandan Peleton Komando Grup-1 Kopassandha (1976).

Dia terakhir aktif sebagai tentara dengan posisi Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (1998).

Prabowo diberhentikan dari dinas kemiliteran oleh Menteri Pertahanan/Panglima ABRI Jenderal TNI Wiranto di Mabes ABRI Jakarta, Senin (24/8/1998) setelah Wiranto mempelajari masukan dari Dewan Kehormatan Perwira (DKP).

Salah satu anggota DKP Letjen TNI Agum Gumelar mengatakan pada persidangan DKP, Prabowo mengaku telah menculik sembilan orang aktivis pro-demokrasi 98.

(Sumber: Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya, Dian Erika Nugraheny | Editor: Krisiandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com