Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Makanan Terburuk 2024 Versi Taste Atlas, Lima Berasal dari Indonesia

Kompas.com - 15/02/2024, 10:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Kombinasi tersebut membuat burger ini punya lebih dari 1000 kalori dan lebih dari 45 gram lemak per porsi.

Burger Luther termasuk salah satu burger paling tidak sehat di dunia. Namun, rasa dan kombinasi bahan yang unik membuat makanan ini cukup populer.

4. Pani ca meusa dari Palermo, Italia: bintang 2,1

Makanan ini terdiri dari roti broadedda lembut yang diisi dengan potongan limpa goreng dari anak sapi  dan kadang-kadang jeroan paru-paru. Daging tadi lalu diberi perasan air lemon di atasnya dan dilengkapi dengan taburan keju parut.

Roti lapis yang diyakini berasal dari abad ke-15 ini merupakan makanan favorit penduduk setempat. Roti tersebut dijual pedagang kaki lima yang tersebar di seluruh Kota Palermo.

5. Belut jeli dari London, Inggris: bintang 2,2

Belut jeli adalah makanan jalanan tradisional London dari abad ke-18. Makanan ini tercipta karena keinginan membuat makanan murah dan mudah tapi enak dari belut asli yang banyak tersedia di Sungai Thames.

Belut akan dicincang, direbus selama kurang lebih setengah jam dengan bumbu, kemudian didinginkan. Cara masak ini membuat belut menghasilkan gelatin seperti jeli yang lembut dan transparan.

Makanan ini punya tekstur halus, lembut, dan sedikit asin. Namun, beberapa orang mungkin menganggapnya tidak enak. Belut dimakan dengan lada putih dan cuka untuk menonjolkan rasanya.

Baca juga: 8 Kota di Indonesia yang Punya Makanan Terbaik Dunia Versi Taste Atlas

Makanan Indonesia terburuk 2024 versi Taste Atlas

Sementara itu, terdapat lima makanan Indonesia yang punya peringkat terburuk di dunia menurut Taste Atlas. Berikut rinciannya.

Lawar ayam.shutterstock.com/AriyaniTedjo Lawar ayam.
1. Lawar dari Bali: Peringkat 8 dunia, bintang 2,3

Lawar terbuat dari daging cincang dan sayuran yang dicampur kelapa, bubuk cabai, terasi, daun jeruk purut, lengkuas, dan kunyit. Lawar tradisional dibuat dengan babi atau penyu, tetapi ayam, bebek, atau sapi juga bisa digunakan.

Darah babi ditambahkan untuk memberi warna dan rasa pada hidangan ini. Lawar biasanya disiapkan untuk upacara dan acara-acara khusus ataupun dijual bebas di Bali.

2. Bubur Tinutuan dari Manado dan Minahasa: Peringkat 18 dunia, bintang 2,4 

Tinutuan merupakan bubur nasi yang dipadukan sayuran seperti bayam, labu kuning, singkong, dan jagung. Makanan ini bertekstur cair sehingga disajikan di mangkuk bersama dengan ikan asin dan sambal.

Bubur tinutuan biasanya disajikan untuk sarapan pagi dengan isian hanya sayuran. Daging ditambahkan jika makanan dihidangkan pada acara-acara khusus.

3. Nasi jagung: Peringkat 30 dunia, bintang 2,5 

Nasi jagung merupakan hidangan nasi tradisional yang dibuat dengan nasi, biji jagung manis, dan air. Beras dan jagung direbus dalam air dan diaduk sesekali hingga jagung matang dan nasi tanak.

Nasi jagung diaduk rata lalu disajikan selagi masih panas. Hidangan ini populer di daerah yang stok beras sulit didapat atau mahal.

4. Acar kuning dari Kepulauan Maluku: Peringkat 53 dunia, bintang 2,6

Ilustrasi acar kuning sayuran lengkap. SHUTTERSTOCK/ Rosdaniar Ilustrasi acar kuning sayuran lengkap.

Acar kuning adalah acar tradisional yang dibuat dari timun, wortel, cabai rawit, cuka, air, minyak, gula, garam, kemiri, bubuk kunyit, bawang merah, dan bawang putih.

Wortel, timun, dan cabai dipotong seukuran korek api, lalu dimasak dengan bumbu dan air. sampai empuk. Acar kuning segar biasanya disajikan sebagai lauk nasi kuning.

5. Buntil dari Jawa: Peringkat 72 dunia, bintang 2,7

Buntil terbuat dari kelapa parut, cabai merah,  bawang merah, bawang putih, ikan teri, garam, dan gula yang dibungkus dengan talas, singkong, atau daun pepaya. Bahan tadi direbus dengan santan dan rempah seperti bawang putih, kunyit, serai, dan daun jeruk.

Buntil umumnya dibuat di dapur-dapur rumahan, tapi bisa pula ditemukan di restoran lokal atau warung pinggir jalan. Hidangan ini populer saat Ramadhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Tren
Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Tren
Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Tren
Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

BrandzView
Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Tren
KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

Tren
Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa '1.000 Persen' dan Umrah Tiap Saat

Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa "1.000 Persen" dan Umrah Tiap Saat

Tren
Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Tren
Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Tren
Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Tren
SYL Beri Nayunda Nabila Kalung Emas dan Tas Mewah Pakai Uang Kementan

SYL Beri Nayunda Nabila Kalung Emas dan Tas Mewah Pakai Uang Kementan

Tren
Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri, Kok Bisa?

Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri, Kok Bisa?

Tren
Kerugian Negara akibat Korupsi Timah Capai Rp 300 T, Ini Rinciannya

Kerugian Negara akibat Korupsi Timah Capai Rp 300 T, Ini Rinciannya

Tren
10 Jenis Penyakit Autoimun Paling Umum, Salah Satunya Diabetes Tipe 1

10 Jenis Penyakit Autoimun Paling Umum, Salah Satunya Diabetes Tipe 1

Tren
4 Alasan Minum Kopi Bisa Memperpanjang Umur Menurut Riset, Apa Saja?

4 Alasan Minum Kopi Bisa Memperpanjang Umur Menurut Riset, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com