Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi dan Dihindari oleh Masing-masing Golongan Darah

Kompas.com - 09/02/2024, 12:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Golongan darah bisa memengaruhi kesehatan tubuh melalui pola makan masing-masing individu.

Hal itu diungkapkan oleh dokter Amerika Serikat (AS) Peter D’Adamo, ia menyatakan pola makan atau diet yang optimal setiap individu bergantung pada golongan darah ABO mereka.

Dilansir dari WebMD (15/8/2022), D’Adamo mengeklaim bahwa makanan yang dikonsumsi, akan bereaksi secara kimia dengan golongan darah masing-masing individu.

Jika mengikuti pola makan sesuai golongan darah ini, tubuh akan mencerna makanan dengan lebih efisien.

Sehingga, ini dapat membantu seseorang untuk menurunkan berat badan, memiliki lebih banyak energi, dan membantu mencegah penyakit tertentu.

Baca juga: Cara Menurunkan Berat Badan Berdasarkan Golongan Darah, Seberapa Efektif?

Perbedaan pola makan pada setiap golongan darah A, B, AB, dan O ini juga berkaitan dengan protein disebut lektin, yang dapat mengikat molekul karbohidrat.

Mengonsumsi jenis lektin yang salah, dikutip dari HealthLine, bisa menyebabkan sel darah merah mengalami aglutinasi atau penggumpalan, sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit.

Masing-masing golongan darah ini juga memiliki masalah kesehatan atau reaksi tubuh tertentu yang lebih sensitif, yang biasanya memengaruhi sistem pencernaan dan kekebalan tubuh.

Lantas, apa saja makanan yang sebaiknya dikonsumsi dan dihindari sesuai golongan darah tersebut?

Baca juga: Simak, Ini Golongan Darah Favorit Nyamuk

Makanan yang sebaiknya dikonsumsi

Berikut rincian makanan yang sebaiknya dikonsumsi untuk masing-masing golongan darah:

Golongan darah A

  • Susu kedelai
  • Telur
  • Ghee
  • Brokoli
  • Wortel
  • Adas
  • Tahu
  • Tempe
  • Ayam
  • Kalkun
  • Ikan cod
  • Kangkung
  • Labu kuning
  • Aprikot
  • Blueberry
  • Ceri
  • Jeruk Bali
  • Nanas
  • Tepung beras merah
  • Tepung oat.

Golongan darah B

  • Roti spelt
  • Roti oat
  • Almond
  • Paprika
  • Cranberry
  • Anggur
  • Terong
  • Daging domba
  • Daging rusa
  • Ikan cod
  • Halibut
  • Bit
  • Brokoli
  • Wortel
  • Susu sapi
  • Keju cottage
  • Keju kambing
  • Keju mozzarella
  • Yoghurt
  • Kacang merah.

Baca juga: Mengapa Manusia Memiliki Golongan Darah yang Berbeda?

Golongan darah AB

  • Kacang kenari
  • Tahu
  • Kari
  • Semangka
  • Kembang kol
  • Ubi
  • Bawang putih
  • Buah ara
  • Telur
  • Susu kambing
  • Yoghurt
  • Keju mozzarella
  • Selai kacang
  • Lentil
  • Anggur merah
  • Kalkun
  • Ikan cod.

Golongan darah O

  • Daging sapi
  • Daging domba
  • Ikan
  • Unggas
  • Kangkung
  • Bawang bombay
  • Bayam
  • Telur
  • Mentega
  • Keju
  • Artichoke
  • Mangga
  • Peterseli
  • Minyak zaitun
  • Biji rami
  • Pisang
  • Ubi jalar
  • Keju feta
  • Almond
  • Teh jahe.

Baca juga: Mengenal Sistem Golongan Darah ABO dan Rh, Berikut Penjelasannya

Makanan yang sebaiknya dihindari

Ilustrasi makanan bergizi. Sederet makanan yang sebaiknya dikonsumsi dan dihindari sesuai golongan darah.Freepik Ilustrasi makanan bergizi. Sederet makanan yang sebaiknya dikonsumsi dan dihindari sesuai golongan darah.
Berikut sejumlah makanan yang sebaiknya dihindari sesuai dengan golongan darah masing-masing individu:

Golongan darah A

  • Kacang lima
  • Kacang garbanzo
  • Terong
  • Tomat.

Golongan darah B

  • Ayam
  • Jagung
  • Kedelai
  • Lentil.

Golongan darah AB

  • Ayam
  • Jagung
  • Pisang
  • Kacang fava.

Golongan darah O

  • Gandum
  • Minyak kedelai
  • Kacang tanah
  • Kacang merah.

Baca juga: Penemuan Golongan Darah Superlangka Subtipe P, Pertama Kali di Dunia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com