Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Pantangan Saat Imlek yang Dianggap Bisa Membawa Sial

Kompas.com - 09/02/2024, 08:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahun baru China atau Imlek 2575 Kongzili diperingati pada Sabtu, 10 Februari 2024.

Dalam perayaan Imlek, masyarakat tionghoa akan melakukan berbagai tradisi yang dipercayai oleh mereka turun-temurun.

Selain melakukan tradisi yang dipercaya mendatangkan keberuntungan, ada pula sejumlah pantangan yang tidak boleh dilakukan saat hari perayaan Imlek karena dianggap membawa sial.

Lantas, apa saja pantangan tersebut?

Baca juga: Korlantas Terapkan Contraflow di Tol Trans-Jawa Saat Libur Isra Miraj dan Imlek 2024

17 pantangan saat Imlek

Berikut sejumlah pantangan yang tidak boleh dilakukan saat hari perayaan Imlek:

1. Mengucapkan kata-kata negatif

Semua kata dengan konotasi negatif sangat dilarang karena diyakini membawa sial atau kemalangan pada diri sendiri dan orang-orang yang dicintai, dikutip dari Kompas.com (25/1/2020).

Itu termasuk kata kematian, sakit, kosong, hantu, miskin, hancur, terbunuh, dan masih banyak lagi.

2. Memecahkan keramik atau gelas

Memecahkan benda-benda dipercaya dapat menghancurkan koneksi untuk kemakmuran dan kekayaan seseorang.

Jika tidak sengaja memecahkan keramik atau gelas, segera bungkus dengan kerat merah sambil menggumamkan frasa keberuntungan yakni sui sui ping an yang berarti meminta perdamaian dan keamanan setiap tahun.

Setelah Imlek, baru buang pecahan yang sudah terbungkus itu ke danau atau sungai.

3. Membersihkan atau menyapu

Selama perayaan Imlek, kegiatan pembersihan, membuang sampah, dan menyapu dianggap tabu dilakukan karena menyingkirkan keberuntungan.

Apabila terpaksa membersihkan rumah, lakukan mulai dari tepi luar ke dalam dan segera masukkan sampah atau kotorannya ke dalam kantong.

Jika sudah, simpan terlebih dahulu dan buang kantongnya setelah hari kelima.

4. Menggunakan gunting, pisau, atau benda tajam

Benda tajam tidak boleh digunakan hingga rangkaian perayaan Imlek selesai dilakukan.

Setidaknya ada dua alasan mengenai pantangan itu. Pertama, di masa lalu, larangan ini untuk memberikan istirahat yang layak bagi wanita.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com