Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Insiden di Stadion Siliwangi, Mengapa Petir Bisa Menyambar Pemain Bola di Lapangan?

Kompas.com - 12/02/2024, 06:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat berteduh di lokasi yang memiliki ketinggian lebih dari tinggi tubuh untuk menghindari sambaran petir.

Terpisah, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto juga menyampaikan bahwa petir bisa saja menyambar seseorang karena orang tersebut menjadi obyek paling tinggi di antara obyek lainnya.

"Alasan mengapa pemain bola dapat menjadi sasaran sambaran petir ini biasanya karena pemain bola bisa menjadi objek yang menonjol dan memiliki ketinggian paling tinggi di antara rerumputan di lapangan," kata Guswanto saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Pada saat petir mendekati permukaan bumi, kata Guswanto, muatan positif di permukaan menyambutnya ke atas, mulai dari puncak kepala seseorang, puncak pohon, hingga ke puncak gedung sekitarnya.

Baca juga: Berkaca dari Kasus di Ngawi, Mengapa Rumah Bisa Tersambar Petir meski Penghuni Tak Menyalakan TV?

Penyebab petir menyambar manusia

Dilansir dari National Weather Service, terdapat lima penyebab petir bisa menyambar manusia. Berikut penjelasannya:

1. Berada di area terbuka

Orang yang tersambar petir umumnya sedang berada di area terbuka.

Sambaran petir mungkin hanya terjadi satu kali. Namun, berpotensi menjadi sambaran paling mematikan.

Dalam kebanyakan kasus, sambaran petir mengakibatkan sebagian arus listrik bergerak tepat di atas permukaan kulit dan sebagian arus mengalir melalui tubuh.

Panas yang dihasilkan ketika petir menyambar kulit dapat menyebabkan luka bakar, tetapi arus yang mengalir melalui tubuh adalah hal yang paling memprihatinkan.

Baca juga: Mengapa Hujan Kerap Turun Saat Imlek? Ini Penjelasan BMKG

2. Obyek lebih tinggi dari benda lainnya

Alasan lainnya petir menyambar manusia adalah karena mereka memiliki lebih tinggi dari obyek lainnya.

Intinya, orang tersebut bertindak sebagai “korsleting” untuk sebagian energi dalam pelepasan petir.

Seringkali, korban sedang berlindung di bawah pohon untuk menghindari sambaran petir.

3. Arus tanah

Ketika petir menyambar pohon atau benda lain, sebagian besar energinya bergerak keluar dari sambaran petir ke dalam permukaan tanah atau dikenal sebagai arus tanah.

Siapapun yang berada di luar dekat sambaran petir berpotensi menjadi korban arus tanah.

Selain itu, arus tanah dapat mengalir di lantai dengan bahan konduktif sehingga menyebabkan kematian dan cedera.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com