"Ini kegiatan yang positif melibatkan masyarakat untuk bersama-sama menjaga harkamtibmas menjelang pemilu atau pilkada," lanjut dia.
Selain itu, cooling system dilakukan untuk mencegah tawuran remaja, konflik sosial, politik uang, dan gangguan-gangguan lainnya di suatu wilayah.
Kegiatan yang diselenggarakan akan disesuaikan dengan adat atau budaya masing-masing wilayah.
Baca juga: Guru Besar Ramai-ramai Kritik Jokowi, Begini Respons Kubu Amin, TPN, TKN, dan Istana
Poengky menuturkan, pihaknya telah menyurati Polda Jawa Tengah untuk meminta klarifikasi sekaligus memastikan pelaksanaan cooling system berjalan sesuai aturan.
Klarifikasi diperlukan karena Kompolnas ingin menekankan perlunya penghormatan kepada kebebasan berbicara dan kebebasan berekspresi dari pihak kampus.
"Kompolnas mengirimkan surat klarifikasi ke Polda Jawa Tengah untuk menanyakan apakah benar ada pesan kepada para rektor untuk memberikan apresiasi kepada presiden," jelasnya.
Meski demikian, dia menegaskan bahwa surat permintaan klarifikasi yang dilayangkan ke Polda Jawa Tengah tidak berarti adanya pemeriksaan.
Sebab, Kompolnas selaku pengawas fungsional dan eksternal Polri tidak berwenang memeriksa Polda Jateng.
Kompolnas secara simultan akan mendorong Mabes Polri untuk bertindak aktif dalam melakukan pengawasan sekaligus pemeriksaan tanpa menunggu laporan adanya kecurangan di pemilu.
Baca juga: Rektor Atma Jaya Yogyakarta Juga Diminta Buat Video Testimoni Jokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.