Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaringan Kota Kuno Ditemukan di Amazon, Diperkirakan Lebih Besar dari Peradaban Suku Maya

Kompas.com - 13/01/2024, 12:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Selain itu, jaringan jalan lurus dan jalan setapak mungkin juga menghubungkan banyak platform, termasuk yang membentang sepanjang 25 km (16 mil).

Baca juga: Gerbang Kota Kuno Tertua Ditemukan di Israel, Ini Fungsinya di Zaman Perunggu Awal

Penemuan jalan-jalan adalah yang paling mencolok

Dorison mengatakan, penemuan jalan-jalan tersebut adalah bagian yang paling mencolok dari penelitian ini.

"Jaringan jalannya sangat canggih. Jaringan ini membentang dalam jarak yang sangat jauh, semuanya terhubung. Dan ada sudut-sudut siku-siku, yang sangat mengesankan," katanya.

Dia yakin beberapa di antaranya memiliki "makna yang sangat kuat", mungkin terkait dengan upacara atau kepercayaan.

Para ilmuwan juga mengidentifikasi jalan setapak dengan parit di kedua sisinya yang mereka yakini sebagai kanal yang membantu mengelola air yang melimpah di wilayah tersebut.

Baca juga: UPDATE Kekeringan di Sungai Amazon, Apa yang Terjadi?

Diperkirakan sudah dibangun sejak 2.500 tahun lalu

Menurut arkeolog, kota itu dibangun sekitar 2.500 tahun yang lalu, dan orang-orang telah tinggal di sana hingga 1.000 tahun lamanya.

Namun demikian, para arkeolog mengalami kesulitan untuk memperkirakan secara akurat berapa banyak orang yang tinggal di sana pada suatu waktu.

Akan tetapi, para ilmuwan mengatakan bahwa jumlahnya pasti sekitar 10.000 orang.

Sebenarnya para peneliti pertama kali menemukan bukti adanya kota itu pada tahun 1970-an. Akan tetapi, penemuan ini adalah pertama kalinya survei komprehensif telah selesai dilakukan, setelah 25 tahun penelitian.

Penelitian ini mengungkap sebuah masyarakat besar dan kompleks yang tampaknya bahkan lebih besar daripada masyarakat Maya yang terkenal di Meksiko dan Amerika Tengah.

"Bayangkan Anda menemukan peradaban lain seperti suku Maya, namun dengan arsitektur, tata guna lahan, dan keramik yang sama sekali berbeda," kata José Iriarte, seorang profesor arkeologi dari University of Exeter, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Baca juga: Bukan Amazon, Ini Lokasi Hutan Tertua di Dunia yang Berusia 386 Juta Tahun

Situs serupa pernah ditemukan di seluruh Amerika

Di sisi lain, arkeolog lanskap yang tidak terlibat dalam penelitian ini, Carlos Morales-Aguilar mengatakan, jaringan perkotaan yang baru ditemukan itu sangat mirip dengan situs-situs lain yang pernah ditemukan di hutan tropis Panama, Guatemala, Belize, Brasil, dan Meksiko.

Dilansir dari CNN, Jumat (12/1/2024), ia menyebut penelitian ini sebagai terobosan baru.

Pasalnya, penelitian ini tidak hanya memberikan bukti konkret tentang perencanaan kota yang lebih awal dan maju di Amazon, namun juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman tentang warisan budaya dan lingkungan masyarakat adat di wilayah ini.

Pada 2022, Morales-Aguilar merupakan bagian dari tim peneliti yang menggunakan LiDAR untuk menemukan sebuah situs yang sangat luas di Guatemala utara, dengan ratusan kota, kota kecil, dan desa Maya kuno yang saling terhubung, serta jaringan jalan setapak batu yang ditinggikan sepanjang 110 mil (177 kilometer) yang menghubungkan masyarakat.

Dia mengatakan, temuan dalam penelitian terbaru ini mencerminkan teknik-teknik canggih di bidang pertanian dan perencanaan kota yang dia amati di Guatemala utara dan menawarkan wawasan baru ke dalam kompleksitas masyarakat awal ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com