Selain obat pengencer darah, orang dengan masalah kesehatan lainnya perlu menghindari konsumsi chamomile.
Obat-obat yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan chamomile yakni obat penenang, obat anti penggumpalan darah, antidepresan, obat antikejang, dan aspirin.
Obat lainnya termasuk benzodiazepin atau obat penenang, siklosporin untuk mencegah penolakan transplantasi organ, obat insomnia, dan obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen dan naproxen.
Sementara itu, konsumen suplemen tertentu juga perlu menghindari konsumsi chamomile dengan alasan yang sama.
Suplemen tersebut antara lain suplemen garlic, ginkgo biloba untuk meningkatkan kemampuan berpikir, saw palmetto, St. John's wort, dan akar valerian.
Chamomile sebenarnya dapat membantu meringankan beberapa gejala selama kehamilan, seperti iritasi saluran cerna. Namun, penggunaannya yang rutin dinilai bisa berbahaya.
Konsumsi chamomile yang terlalu sering dapat meningkatkan risiko persalinan prematur atau keguguran pada ibu hamil.
Oleh karena itu, sebaiknya teh chamomile dihindari atau dikonsumsi dalam jumlah terbatas selama hamil.
Seperti kondisi ibu hamil, ibu yang sedang menyusui juga perlu berhati-hati saat mengonsumsi chamomile.
Karena itu, sebaiknya hindari konsumi chamomile saat sedang menyusui.
Dilansir dari Drugs.com, chamomile mungkin membuat pil KB kurang efektif bagi orang yang ingin mengontrol kehamilan. Orang yang menjalani program KB perlu menghindarinya.
Hal ini karena bunga chamomile dapat memengaruhi hormon laki-laki ataupun perempuan yang menggunakan alat KB hormonal.
Sebaiknya, tanyakan kepada dokter mengenai penggunaan alat kontrasepsi nonhormonal untuk mencegah kehamilan saat menggunakan chamomile.
Baca juga: 8 Khasiat Teh Bunga Telang, Termasuk Potensial Mencegah Kanker
Bayi dan anak kecil juga sebaiknya tidak mengonsumsi chamomile. Ini karena bunga tersebut mungkin mengandung spora botulisme.
Kebanyakan orang dewasa akan tahan melawan infeksi botulisme. Namun, bayi dan anak kecil mungkin gagal.