Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peristiwa Sejarah 10 Januari, Hari Lahir Tritura

Kompas.com - 10/01/2024, 07:01 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap tanggal 10 Januari, Indonesia memperingati Hari Tritura atau Tiga Tuntutan Rakyat.

Penetapan tanggal 10 Januari sebagai hari bersejarah bertujuan untuk mengingatkan pada catatan Bangsa yang terjadi pada 10 Januari 1966 silam.

Pada tanggal tersebut, terjadi demonstrasi besar-besaran di Indonesia yang digerakkan oleh mahasiswa dan aktivis. Berikut sejarah Hari Tritura yang diperingati setiap 10 Januari.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Soeharto Lengser, Akhir Kisah Orde Baru

Sejarah Hari Tritura

Dikutip dari Kompas.com(5/5/2023), sejarah Hari Tritura berawal ketika terjadi pergolakan kondisi politik Indonesia pada 1960-an.

Sikap anti neo-kolonialisme dan neo-imperialisme menyebabkan Indonesia kehilangan dukungan dari luar negeri, baik di bidang politik maupun ekonomi.

Tidak hanya itu, inflasi turut melonjak sampai 600 persen. Puncaknya, terjadi Gerakan 30 September (G30S) pada 1965.

Kala itu, Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dekat dengan Sukarno dituduh bertanggung jawab atas pembunuhan tujuh jenderal TNI.

Sejak saat itu, kondisi politik semakin karut-marut. Sentimen anti-PKI dan anti-Sukarno terus meluas.

Memasuki tahun 1966, sejumlah aktivis dan mahasiswa memutuskan untuk melakukan aksi demonstrasi besar-besaran. Mereka memprotes sikap Sukarno karena tidak berbuat banyak saat itu.

Isi Tritura

Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KPPI), dan kesatuan-kesatuan aksi lainnya (KABI, KASI, KAWI, KAGI) yang tergabung dalam Front Pancasila, berunjuk rasa di halaman gedung DPR-GR, pada 12 Januari 1966.

Ada tiga hal yang mereka tuntut, yang kemudian disebut Tritura, yaitu:

  1. Pembubaran PKI
  2. Pembersihan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur yang terlibat G30S PKI
  3. Penurunan harga

Sayangnya, Presiden Sukarno tidak mengindahkan tiga tuntutan tersebut. Alhasil, aksi demonstrasi terus terjadi dan meluas.

Baca juga: Profil 3 Jenderal Kurir Supersemar

Dampak Tritura

Mahasiswa kembali menggelar aksi unjuk rasa secara besar-besaran pada 11 Maret 1966. Demonstrasi tersebut mendapat dukungan dari tentara.

Mahasiswa mengepung Istana Kepresidenan dan menuntut Tritura yang salah satunya meminta pembubaran PKI.

Selain mahasiswa, ada pula sejumlah tentara tidak dikenal yang diketahui mengelilingi Istana Kepresidenan.

Letnan Jenderal Soeharto yang kala itu menjabat selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) pun meminta Presiden Sukarno memberikan surat perintah untuk mengatasi konflik saat itu. Surat perintah itu dikenal sebagai Supersemar.

Selepas Supersemar, Soeharto naik tahta memegang kekuasaan menjadi Presiden Republik Indonesia ke-2 selama 32 tahun. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com