Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gratis, Ini Cara Ganti Meteran Listrik Konvensional ke Smart Meter AMI

Kompas.com - 06/01/2024, 07:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan mengganti semua meteran listrik konvensional menjadi smart meter berbasis Advanced Metering Infrastructure (AMI).

Smart meter AMI adalah alat pengukur penggunaan listrik yang dilengkapi dengan fitur komunikasi dua arah untuk penyediaan informasi yang komprehensif.

Alat ini merupakan pengembangan dari automatic meter reading atau AMR, pembacaan meter otomatis dengan tambahan kemampuan penerapan tarif secara dinamis dan interkoneksi.

Executive Vice President Corporate Communication dan TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto memastikan, penggantian meteran listrik konvensional menjadi smart meter AMI tidak dipungut biaya sepeser pun atau gratis.

Baca juga: Beredar Foto Tanda Bukti Pembayaran Penggantian Nomor ID Meteran, PLN Tegaskan Itu Penipuan

Tidak mengubah biaya tagihan listrik

Selain itu, penggantian ke smart meter AMI juga tidak mengubah atau memengaruhi biaya tagihan listrik per kWh.

"Secara teknis, pengukuran penggunaan listrik dengan smart meter AMI sama dengan kWh meter sebelumnya. Penggunaannya pun telah melalui standardisasi dan pengujian pihak yang berwenang," ucapnya dikutip dari Kompas.com (14/12/2023).

Apabila ada pelanggan PLN yang mendapati biaya tagihan listriknya berubah usai mengganti meteran lama menjadi smart meter AMI, ia memastikan hal itu bukan karena kenaikan tarif.

Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan biaya tagihan listrik melonjak, seperti peningkatan penggunaan dan meteran lama tidak berfungsi dengan baik.

Untuk memastikan penyebab biaya tagihan listrik melonjak, ia meminta masyarakat agar mendatangi kantor PLN terdekat dan meminta riwayat pemakaian.

Baca juga: Ramai soal Meteran Listrik Eror, Diganti Gratis dari PLN atau Berbayar?

Cara ganti meteran listrik konvensional ke AMI

Gregorius melanjutkan, penggantian meteran listrik konvensional menjadi smart meter AMI sepenuhnya dilakukan PLN secara bertahap di seluruh Indonesia.

"AMI merupakan salah satu inovasi untuk meningkatkan pelayanan tenaga listrik di Indonesia," kata Gregorius dilansir dari Kompas.com (16/12/2023).

"Alat pengukur penggunaan listrik ini dilengkapi sistem komunikasi digital yang lebih canggih, akurat, dan berkualitas," lanjutnya.

Karenanya, penggantian meteran listrik menjadi AMI tidak bisa dilakukan berdasarkan permintaan pelanggan.

Nantinya, pengganti meteran listrik ini berdasarkan sistem clustering yang sudah ditetapkan oleh PLN dan melihat umur fungsi kWh meter eksisting.

"Pada tahun 2023 ini, PLN telah melakukan penggantian di 1,2 juta pelanggan yang tersebar di 8 unit induk yaitu Sumatera Utara, Banten, Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, serta Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat," ungkap Gregorius.

Baca juga: PLN Ungkap Cara Mengetahui Pencurian Listrik di Rumah

Kelebihan smart meter AMI

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, penggunaan smart meter AMI ini memberikan sejumlah kelebihan bagi pengguna.

Dengan sistem ini, para pelanggan juga dapat mengetahui profil beban sekaligus tagihan listrik yang tengah berjalan, termasuk melalui PLN Mobile.

Artinya, pelanggan tidak perlu lagi menunggu tagihan di akhir bulan untuk dapat menghitung energi listrik yang digunakan.

Tak hanya itu, penggantian smart meter AMI dari meteran listrik konvensional dapat meningkatkan akurasi dan perhitungan kWh meter.

Darmawan mengungkapkan, baik PLN maupun pelanggan, dapat memantau dan mengontrol penggunaan listrik secara real-time tanpa mendatangi lokasi untuk membaca meteran dengan smart meter AMI itu.

"Begitu juga dengan pemutusan dan penyambungan listrik, tidak lagi memerlukan petugas untuk datang ke lokasi," ungkapnya.

Menurutnya, penerapan AMI terbukti dapat menghemat penggunaan energi.

Di Austria, misalnya, penerapan AMI mampu menghemat energi hingga 55 persen dan di Belanda mampu melakukan penghematan energi sebanyak 15 persen.

(Sumber: Kompas.com/Diva Lufiana Putri, Yefta Christopherus Asia Sanjaya | Editor: Sari Hardiyanto, Ahmad Naufal Dzulfaroh)

Baca juga: 9 Wilayah di Kalbar Mati Listrik Serentak, Ini Penjelasan PLN 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Cara Bikin Akun SSCASN untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Cara Bikin Akun SSCASN untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus Study Tour SMP PGRI Wonosari di Jombang, 2 Orang Meninggal

Kronologi Kecelakaan Bus Study Tour SMP PGRI Wonosari di Jombang, 2 Orang Meninggal

Tren
6 Manfaat Singkong untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Tekanan Darah

6 Manfaat Singkong untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Tekanan Darah

Tren
Aplikasi Prakiraan Cuaca Deteksi Badai Petir saat Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah

Aplikasi Prakiraan Cuaca Deteksi Badai Petir saat Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah

Tren
Kronologi Bus Rombongan Siswa MIN 1 Pesisir Barat Terperosok ke Jurang di Tanggamus, Lampung

Kronologi Bus Rombongan Siswa MIN 1 Pesisir Barat Terperosok ke Jurang di Tanggamus, Lampung

Tren
Jadwal Operasional BCA dan Mandiri Selama Libur dan Cuti Bersama Waisak 2024

Jadwal Operasional BCA dan Mandiri Selama Libur dan Cuti Bersama Waisak 2024

Tren
Skandal Transfusi Darah di Inggris, Picu Puluhan Ribu Orang Tertular HIV dan Hepatitis

Skandal Transfusi Darah di Inggris, Picu Puluhan Ribu Orang Tertular HIV dan Hepatitis

Tren
Dibuka Juni, Simak Syarat dan Cara Cek Formasi CPNS 2024

Dibuka Juni, Simak Syarat dan Cara Cek Formasi CPNS 2024

Tren
Ragam Perayaan Waisak di Berbagai Negara, Seperti Apa?

Ragam Perayaan Waisak di Berbagai Negara, Seperti Apa?

Tren
BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

Tren
Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Tren
Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Tren
Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Tren
Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Tren
Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com