Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Anda Mengeluarkan Air Mata Saat Memotong Bawang Merah

Kompas.com - 26/12/2023, 17:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Bawang merah adalah salah satu bahan pelengkap masakan yang umumnya diolah dengan cara dicincang, ditumis, atau digoreng.

Namun uniknya, ketika mengiris atau memotong bawang merah, sering kali mengakibatkan Anda menangis. Atau lebih tepatnya mengeluarkan air mata.

Air mata yang keluar saat Anda memotong bawang tidak disebabkan oleh emosi apa pun. Itu adalah air mata refleks yang dirangsang oleh paparan bahan iritan.

Biasanya air mata akan keluar sekitar 30 detik setelah Anda memotong atau membelah bawang merah.

Dan sekeras apa pun Anda berusaha untuk mencegahnya, air mata Anda akan tetap keluar, meskipun hanya sedikit.

Baca juga: Alasan Cicak dan Tokek bisa Menempel di Dinding


Lantas, mengapa memotong bawang merah bisa membuat seseorang menangis?

Alasan memotong bawang membuat Anda menangis

Mengutip laman Healthline, bawang akan mengeluarkan enzim dan asam sulfenat saat kulitnya rusak. Keduanya bergabung dan menghasilkan Propanethial S-oxide, gas yang mengiritasi.

Propanethial S-oxide adalah zat lachrymatory, ia dapat melayang di udara dapat menghasilkan air mata ketika menyentuh mata.

Propanethial S-oxide berubah menjadi asam sulfat ketika menyentuh lapisan air yang menutupi dan melindungi bola mata Anda.

Baca juga: Alasan Mengapa Gagak adalah Burung Paling Cerdas di Dunia

Untungnya, mata manusia dilengkapi dengan mekanisme pertahanan yang bertujuan untuk melindunginya dari bahaya.

Ketika saraf di setiap mata mendeteksi agen lachrymatory, mereka menghasilkan air mata untuk mengeluarkannya.

Kondisi ini bisa berbeda-beda kadarnya, dan beberapa orang lebih cenderung menangis saat memotong bawang dibandingkan yang lain.

Baca juga: Mengapa Air di Laut Mati Lebih Asin daripada Air Lautan Lepas?

Cara kerja air mata

Mengapa Anda menangis saat memotong bawang merah.iStockphoto/Antonio_Diaz Mengapa Anda menangis saat memotong bawang merah.

Dikutip dari laman Verywell Mind, ada dua jenis produksi air mata yang terjadi di dalam mata.

Air mata basal, yang memberikan pelumasan dasar pada mata. Kemudian ada air mata refleks, jenis air mata yang biasanya keluar saat seseorang menangis.

Air mata refleks dihasilkan sebagai respons terhadap emosi dan beberapa rangsangan eksternal, termasuk zat lachrymatory.

Baca juga: Bukan Cinta Kebersihan, Ini Alasan Kucing Mengubur Kotorannya

Iritan eksternal, seperti debu, asap atau zat lain, memicu ujung saraf di kornea untuk berkomunikasi dengan otak yang mengaktifkan kelenjar lakrimal.

Kelenjar lakrimal, yang berada di bawah kelopak mata atas di sisi pelipis, kemudian menghasilkan air mata refleks.

Sehingga kelenjar air mata Anda mulai mengeluarkan air mata yang berpotensi mengencerkan atau membersihkan zat iritan yang datang.

Baca juga: Apa Itu Bitcoin? Berikut Pengertian dan Sejarahnya

Mekanisme pertahanan

Pada dasarnya, bawang adalah umbi yang tumbuh di bawah tanah, di mana terdapat beberapa hewan pengerat yang suka menggigit akar dan umbi.

Untuk mencegah hewan pengerat, bawang merah dilengkapi mekanisme pertahanan yang dirancang untuk melindunginya, dengan mengeluarkan zat tertentu.

Zat tersebut merupakan Propanethial S-oxide yang dihasilkan oleh bawang merah ketika mengeluarkan enzim dan asam sulfenat.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: KLARIFIKASI! Bawang Putih Berkhasiat meredakan Batuk pada Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com