Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selalu Muncul Saat Natal, Siapa Sosok Sinterklas Sebenarnya?

Kompas.com - 25/12/2023, 11:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perayaan Natal identik dengan pohon Natal, lonceng, tradisi tukar kado, hingga kemunculan Santa Claus atau Sinterklas.

Sinterklas diyakini sebagai sosok berkostum merah khas Natal dan memiliki jenggot berwarna putih panjang dengan badan yang berisi.

Pada perayaan Natal, Sinterklas disebut akan datang secara sembunyi-sembunyi dan menaruh hadiah dari satu rumah ke rumah lainnya.

Banyak orang yang akan berdandan ala Sinterklas pada perayaan Natal tiap tahunnya.

Lantas, siapa sosok Sinterklas yang sebenarnya?

Baca juga: 40 Link Twibbon dan Kata-kata Selamat Natal 2023, Bisa Diunggah di Media Sosial

Sosok Sinterklas sebenarnya

Tidak ada bukti empiris yang menunjukkan keberadaan sosok Sinterklas asli.

Selain itu, belum ada seorang pun di dunia yang mampu menunjukkan bahwa Sinterklas itu ada, dikutip dari USA Today.

Namun, beberapa ahli mengatakan bahwa ada kemungkinan bukti empiris itu bukan tidak ada, tetapi sengaja dihilangkan.

Referensi paling awal mengungkap bahwa Sinterklas adalah Santo Nicholas.

Dia tinggal jauh dari Kutub Utara dan sebenarnya lahir di Mediterania timur pada masa Kekaisaran Romawi, hampir 2.000 tahun yang lalu.

Baca juga: 100 Pasien Anak Diterbangkan ke Kutub Utara untuk Rayakan Natal di Rumah Sinterklas

Kisah Santo Nicholas

Menurut catatan sejarah, Santo Nicholas adalah seorang uskup Kristen di kota pesisir kuno Myra yang sekarang menjadi kota Demre di Turki selatan.

Jenazahnya dicuri dari makamnya di Myra dan sekarang disimpan di sebuah gereja di Bari, Italia.

Dosen senior sejarah dan bahasa Yunani di University of Queensland (UQ), Dr Amelia Brown mengatakan, Santo Nicholas melayani pada abad ke-4 setelah Konstantin Agung menjadi kaisar Romawi pertama yang memeluk agama Kristen dan mendekriminalisasi Gereja.

"Nicholas dikenal sebagai uskup yang sangat dermawan. Dia adalah orang yang merawat rakyatnya dengan sangat baik," kata Dr Brown, dikutip dari ABC News.

Dia akan meninggalkan koin dan biji-bijian di ambang jendela atau di depan pintu orang-orang, serta memaksa para pedagang untuk menjual roti dan bahan makanan pokok lainnya dengan harga yang terjangkau.

Baca juga: 7 Promo Makanan Saat Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Ada Point Coffee dan Golden Lamian

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com