Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Sinterklas adalah Sosok yang Nyata? Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 25/12/2023, 10:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

Dilansir dari laman History, dimulai dari sebuah surat kabar New York memberitakan bahwa sekelompok keluarga Belanda berkumpul untuk memperingati hari kematian Nicholas.

Nama Sinterklas berevolusi dari nama panggilan dalam bahasa Belanda, Sinter Klaas, kependekan dari Sint Nikolaas (Bahasa Belanda untuk Saint Nicholas).

Pada 1804, John Pintard, anggota New York Historical Society, memperlihatkan potongan kayu berisi gambar Santa yang dikenal sekarang, termasuk kantong berisi mainan dan buah-buahan yang digantung di atas perapian.

Baca juga: Asal-usul Tradisi Pohon Natal, Kapan Pertama Kali Muncul?

Pada 1809, penulis AS Washington Irving membantu mempopulerkan cerita Sinter Klaas ketika dia menyebut St. Nicholas sebagai santo pelindung New York dalam bukunya, The History of New York.

Saat popularitasnya meningkat, Sinter Klaas digambarkan dengan berbagai macam bentuk. Mulai dari sosok bertopi biru segitiga, rompi merah, dan kaus kaki kuning, hingga seorang pria yang mengenakan topi bertepi lebar dan “sepasang celana Flemish yang besar.”.

Selanjutnya, kampanye iklan Coca-Cola pada pertengahan abad ke-20 mengubah image-nya menjadi Sinterklas berjanggut putih dan bertopi merah yang dikenal saat ini.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sosok yang menjadi inspirasi sinterklas benar-benar ada dan nyata, yakni St Nicholas.

Hanya saja, sosok Sinterklas berjanggut putih dan bertopi merah yang dikenal seperti saat ini, adalah hasil interpretasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com