Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Gelombang Tinggi di Pantai Saat Libur Nataru, Ini Imbauan BMKG

Kompas.com - 22/12/2023, 13:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memasuki masa libur Natal 2023 dan tahun baru 2024 (Nataru), wisatawan yang berlibur di pantai diminta berhati-hati terhadap potensi gelombang tinggi air laut.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Eko Prasetyo mengatakan, terdapat fase pasang harian yang dapat sewaktu-waktu terjadi di pantai.

Berikut daerah yang diprakirakan akan mengalami gelombang tinggi selama periode Kamis (21/12/2023) hingga Rabu (27/12/2023).

Baca juga: Catat, 11 Ruas Tol Ini Bisa Diakses Gratis pada Libur Nataru 2023


Tinggi gelombang perairan

BMKG mengelompokkan gelombang perairan menjadi tujuh kategori dengan ketinggian yang berbeda, yaitu:

  • Gelombang Tenang: 0,1-0,5 m
  • Gelombang Rendah: 0,5-1,25 m
  • Gelombang Sedang: 1,25-2,50 m
  • Gelombang Tinggi: 2,50-4,0 m
  • Gelombang Sangat Tinggi: 4,0-6,0 m
  • Gelombang Ekstrem: 6,0-9,0 m
  • Gelombang Sangat Ekstrem: 9,0-14,0 m

Lebih lanjut, dikutip dari data BMKG, berikut daerah-daerah perairan dengan kategori gelombang tinggi selama libur Nataru.

Area perairan dengan gelombang rendah

  • Perairan Riau
  • Perairan Kep. Batam - Kep. Lingga
  • Selat Berhala
  • Selat Bangka
  • Perairan P. Bangka - Belitung
  • Selat Gelasa
  • Perairan Kep. Karimata
  • Selat Karimata
  • Selat Sunda bagian utara
  • Selat Lombok bagian utara
  • Laut Sumbawa
  • Selat Sape bagian utara
  • Perairan utara Flores
  • Selat Ombai
  • Selat Wetar
  • Perairan utara Banten
  • Perairan Kep. Seribu
  • Laut Jawa
  • Perairan Kep. Sapudi
  • Selat Makassar bagian tengah dan selatan
  • Perairan Kalimantan Timur
  • Perairan Kep. Sabalana
  • Perairan Kep. Selayar
  • Laut Flores bagian timur
  • Teluk Bone
  • Perairan Bau-Bau
  • Perairan Wakatobi
  • Perairan Manui Kendari
  • Teluk Tolo
  • Perairan Banggai - Kep. Sula
  • Perairan Kep. Babar - Kep. Tanimbar
  • Laut Banda
  • Perairan Kep. Kai - Kep. Aru
  • Perairan selatan P. Buru - P. Seram
  • Laut Seram
  • Perairan Amamapare - Agats
  • Perairan Sorong selatan
  • Perairan Fakfak - Kaimana
  • Teluk Cenderawasih.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Saat Natal dan Tahun Baru 2024, Adakah Cuaca Ekstrem?

Area perairan dengan gelombang sedang

  • Selat Malaka bagian tengah
  • Perairan barat Aceh - Kep. Mentawai
  • Perairan P. Enggano - Bengkulu
  • Perairan barat Lampung
  • Teluk Lampung bagian selatan
  • Samudra Hindia barat Sumatra
  • Selat Sunda bagian barat dan selatan
  • Samudra Hindia selatan Jawa Barat - Bali
  • Perairan selatan Banten - P. Sumba
  • Samudra Hindia selatan Banten
  • Perairan Kep. Bintan
  • Laut Natuna
  • Laut Bali
  • Selat Bali- Lombok - Alas - Sape bagian selatan
  • Selat Sumba bagian barat
  • Laut Sawu
  • Perairan Kupang - P. Rote
  • Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara
  • Perairan Sulawesi Utara
  • Laut Sulawesi bagian timur
  • Perairan Bitung - Kep. Sitaro
  • Laut Arafuru bagian timur
  • Perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud
  • Laut Maluku bagian utara
  • Perairan Manokwari
  • Perairan utara Papua
  • Samudra Pasifik utara Jayapura
  • Perairan utara dan barat Halmahera
  • Laut Halmahera
  • Perairan utara Raja Ampat
  • Samudra Pasifik utara Halmahera - Biak.

Area perairan dengan gelombang tinggi

  • Perairan utara Sabang
  • Perairan Kep. Anambas - Kep. Natuna
  • Perairan Kep. Subi - Serasan.

Area perairan dengan gelombang sangat tinggi

  • Laut Natuna Utara.

BMKG juga mengimbau agar warga dan para nelayan memperhatikan keselamatan saat pelayaran.

Perahu nelayan berisiko tinggi jika berlayar dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan ketinggian gelombang di atas 1,25 meter.

Kapal tongkang harus hati-hati berlayar di kecepatan angin lebih dari 16 knot dan gelombang tinggi di atas 1,5 meter.

Kapal ferry berisiko jika berlayar di kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Sementara kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau pesiar harus hati-hati di kecepatan angin lebih dari 27 knot dan glombang setinggi di atas 4,0 meter.

Eko menegaskan, masyarat perlu mengikuti arahan penjaga pantai selama berwisata di pantai saat libur Nataru.

"Mengikuti arahan petugas pantai. Misalnya ada warning untuk tidak beraktivitas di satu tempat, dipatuhi," lanjut dia.

Menurutnya, masyarakat perlu bersikap waspada terutama saat air laut sewaktu-waktu pasang di siang ataupun malam hari.

Baca juga: Jelang Libur Nataru, Ini Titik Rawan Kecelakaan di Jateng, Pantura, dan Tol Trans-Jawa

Potensi cuaca ekstrem saat Nataru

Prakiraan cuaca selama Nataru 2023/2024.SHUTTERSTOCK/AUTSAWIN UTTISIN Prakiraan cuaca selama Nataru 2023/2024.
Terpisah, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi selama periode Nataru.

"Ssebelum Natal, perlu kewaspadaan (cuaca ekstrem) di wilayah Indonesia bagian utara, terutama di Utara khatulistiwa, Sumatera Utara, Aceh, dan Kalimantan," ujar dia dalam rilis resmi BMKG.

Wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk Jawa dan Sumatera bagian selatan berpotensi mengalami hujan lebat hingga ekstrem disertai angin kencang setelah Natal hingga awal tahun baru.

Menurutnya cuaca ekstrem tersebut merupakan dinamika atmosfer akibat posisi Indonesia yang diapit dua benua dan dua samudera.

Selain cuaca ekstrem, Dwikorita menyebut terdapat potensi gelombang tinggi di Samudera Hindia, Pasifik, dan Selat Sunda selama musim Nataru.

Dia juga mengingatkan ada potensi terjadi arus laut dan angin kencang di perairan.

Karena itu, Dwikorita meminta perusahaan pelayaran, angkutan penyeberangan, nelayan, dan masyarakat lebih waspada untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com