Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penting Diketahui, Ini Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2

Kompas.com - 19/12/2023, 19:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Diabetes adalah kondisi kesehatan kronis (jangka panjang) yang memengaruhi cara tubuh mengubah makanan menjadi energi.

Itu terjadi ketika glukosa darah Anda, juga disebut gula darah, terlalu tinggi dan memberi sinyal pada pankreas Anda untuk melepaskan insulin.

Dilansir dari laman National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, insulin adalah hormon yang dibuat pankreas untuk membantu glukosa masuk ke sel dan digunakan sebagai energi.

Baca juga: Studi Ungkap Kesepian Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes

Jika Anda menderita diabetes, tubuh tidak akan menghasilkan cukup insulin, tidak menghasilkan insulin sama sekali, atau tidak menggunakan insulin dengan benar.

Kondisi tersebut menyebabkan glukosa tetap berada di dalam darah dan tidak mencapai sel.

Diabetes meningkatkan risiko kerusakan pada mata, ginjal, saraf, dan jantung. Bahkan penyakit ini juga dikaitkan dengan beberapa jenis kanker.

Ada beberapa jenis diabetes, dan yang paling umum adalah diabetes tipe 1, pradiabetes, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional.

Baca juga: Efek Mengonsumsi Madu terhadap Gula Darah Berdasarkan Penelitian


Perbedaan diabetes tipe 1 dan 2

Dikutip dari laman Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), berikut adalah perbedaan antara diabetes tipe 1 dan tipe 2:

1. Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 diduga disebabkan oleh reaksi autoimun (tubuh menyerang dirinya sendiri secara tidak sengaja).

Reaksi ini menghentikan tubuh Anda untuk memproduksi membuat insulin. Sekitar 5-10 persen penderita diabetes menderita jenis diabetes tipe 1.

Diabetes tipe 1 dapat didiagnosis pada usia berapa pun, dan gejalanya sering kali berkembang dengan cepat.

Seseorang yang menderita diabetes tipe 1, perlu mengonsumsi insulin setiap hari untuk bertahan hidup. Karena sampai saat ini, belum diketahui cara mencegahnya.

Baca juga: Jangan Diabaikan, Kenali Penyebab Kebutaan pada Penderita Diabetes

2. Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 adalah kondisi tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik dan tidak dapat menjaga gula darah pada tingkat normal.

Sekitar 90-95 persen penderita diabetes mengidap jenis diabetes tipe 2. Penyakit ini berkembang selama bertahun-tahun dan biasanya didiagnosis pada orang dewasa.

Meski demikian, semakin banyak juga kasus yang terjadi pada anak-anak dan remaja. Jika Anda berisiko mengalami diabetes, penting untuk rutin memeriksakan gula darah

Diabetes tipe 2 dapat dicegah atau ditunda dengan perubahan gaya hidup sehat, seperti mengurangi berat badan, mengonsumsi makanan sehat, dan aktif bergerak.

Baca juga: Khasiat Air Jeruk Nipis untuk Mengontrol Gula Darah

Kesimpulan

Pebedaan diabetes tipe 1 dan tipe 2.iStockphoto/ttsz Pebedaan diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Pada dasarnya, diabetes adalah penyakit yang berkaitan dengan insulin, baik itu diabetes tipe satu maupun tipe 2. Yang membedakan adalah penyebab dan kondisinya.

Diabetes tipe 1 disebabkan oleh reaksi autoimun, di mana tubuh menyerang dirinya sendiri secara tidak sengaja, sehingga menghentikan tubuh Anda untuk memproduksi membuat insulin.

Sedangkan diabetes tipe 2 adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik dan tidak dapat menjaga gula darah pada tingkat normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Tren
Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Tren
Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Tren
4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

Tren
Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Tren
Ada 'Andil' AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Ada "Andil" AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Tren
Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com