Tenggorokan yang robek akibat menahan bersin pernah menjadi salah satu kasus kesehatan di Skotlandia.
Dilansir dari Ladbible, seorang pria asal Skotlandia pernah menahan bersin dengan menutup hidung dan mulutnya saat berkendara.
Namun, akibat intensitas bersin yang sangat kuat, tenggorokannya robek dengan lubang sebesar 0,08 inci.
Jika menahan bersin, bakteri dan kotoran yang seharusnya keluar justru akan tertahan di hidung atau di telinga.
Penumpukan bakteri dan kotoran inilah yang nantinya akan membuat risiko infeksi telinga semakin membesar, dilansir dari Healthline.
Untuk pengobatannya, disarankan untuk mengonsumsi antibiotik sesuai dengan anjuran dari dokter.
Menurut para ahli, bersin yang ditahan bisa menyebabkan kerusakan pembuluh darah di mata, hidung, atau gendang telinga.
Tekanan yang meningkat karena bersin ditahan menyebabkan pembuluh darah tertekan dan akhirnya pecah.
Pembuluh darah yang pecah dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti pendarahan, rasa sakit yang luar biasa, hingga kebutaan, dilansir dari Mayo Clinic.
Beberapa kasus pada lansia pernah melaporkan adanya patah tulang rusuk karena menahan bersin.
Tulang rusuk dapat patah saat menahan bersin karena tingginya tekanan udara yang dipaksa masuk ke dalam paru-paru.
Tekanan yang terlalu tinggi ini dapat merusak tulang rusuk, terutama pada orang yang sudah mengalami penurunan kesehatan, seperti lansia.
Di dalam tubuh manusia, terdapat salah satu bagian di otak yang bernama anuresmia, dilansir dari Health.
Anuresmia otak dapat rusak atau pecah akibat seseorang yang menahan bersin terlalu kuat,
Jika tidak ditangani dengan tepat, anuresmia otak yang pecah dapat berakibat fatal, seperti pendarahan.
Baca juga: 7 Masalah Kesehatan Serius akibat Menahan Bersin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.