Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Ilmiah Mengapa Makan Mangga Lebih Enak jika Dikupas dan Dipotong Orang Lain

Kompas.com - 13/12/2023, 09:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah warganet menyoroti buah mangga terasa lebih enak ketika dipotong orang lain.

Hal tersebut awalnya diunggah oleh warganet melalui akun X (dulu Twitter) @convomf, Senin (4/12/2023).

Menurut pengunggah, mangga yang dipotong orang lain terasa lebih enak daripada saat kita memotongnya sendiri.

"Mangga di potongin suami kenapa rasanya enak ya? Beda klo motong sendiri rasanya gak seenak itu," tulisnya.

Melihat unggahan tersebut, warganet lain ikut membenarkan anggapan makan mangga terasa lebih enak kalau dipotongkan orang lain.

"Sebenernya kalo buah di potongin dan di kupasin sama orang lain enak tuh karena apa ya? apa karna tinggal makan?," sahut akun @NESVERLAND.

"Setuju, mangga yg dikupas bokap lebih enak dri pada yg dikupas nyokap. maaf ma, tpi yg ini aku gabisa boong," ujar akun @1313wib.

Lalu, adakah penjelasan ilmiah di balik hal itu?

Baca juga: 3 Efek Samping Mangga, Berapa Porsi Tepat untuk Tubuh?


Penjelasan psikolog

Psikolog dari Unika Soegijapranata Semarang, Christin Wibhowo membenarkan ada sebagian orang yang merasa suatu makanan akan terasa enak saat dikupas, dimasak, atau dibuat oleh orang lain.

"Sensasi (enak pada mangga) ada pada saat makan. Jadi enak banget. Kalau kita ngupas mangga sendiri dari proses awal, kita sudah merasakan dikit-dikit enak," jelasnya kepada Kompas.com, Minggu (12/10/2023).

Menurut Christin, orang yang mengupas mangga sendiri akan sesekali mencicipi buah yang sedang dia kupas.

Tindakan ini membuat orang tersebut sudah tahu mangga yang dicicipi terasa enak meskipun dia belum benar-benar memakan buah tersebut.

Jika terus-terusan mencicipi mangga yang dikupas, dia lama-kelamaan akan mulai kehilangan sensasi enak saat akhirnya tiba waktunya menyantap buah tersebut.

Akibatnya, ketika mangga sudah terkupas bersih, sensasi atau rasa enak saat makan mangga yang dia kupas menjadi hilang.

Sebaliknya, orang yang langsung makan mangga tanpa mengupasnya akan merasa buah tersebut lebih enak karena dia masih mendapatkan sensasi tadi.

"Tapi kalau kita dikupasin, kan tidak lihat prosesnya. Jadi (waktu) pengen banget mangga, mangga langsung terhidang. (Rasanya) enak banget," tambah Christin.

Baca juga: Mengandung Gula Alami, Bolehkah Mangga Dikonsumsi Penderita Diabetes?

Ada sensasi psikologis

Mangga termasuk buah yang kepadatan energinya rendah dan cukup serat. Jika kamu suka mangga dan sedang diet, buah ini mungkin cocok untukmu.UNSPLASH/FEDOR Mangga termasuk buah yang kepadatan energinya rendah dan cukup serat. Jika kamu suka mangga dan sedang diet, buah ini mungkin cocok untukmu.
Lebih lanjut, Christin tidak memungkiri mangga akan terasa lebih enak ketika dikupaskan oleh suami, istri, orangtua, ataupun orang lain yang disayangi.

"Mungkin dimasakin atau dikupasin oleh orang yang kita sayangi, itu tentu ada tambahan sensasi psikologisnya," lanjut dia.

Menurutnya, orang yang mau mengupaskan mangga untuk orang lain tentu melakukannya dengan perasaan positif.

Christin menyebut, tidak mungkin ada orang yang rela mengupaskan mangga untuk orang yang tidak disukainya.

Suami, istri, atau orangtua akan mengupas dan menghidangkan mangga dengan perasaan senang hati dan gembira.

"Kita dikasih sesuatu oleh orang yang kita cintai tentu lebih menyenangkan," imbuhnya.

Meski begitu, Christin mengimbau agar orang yang ingin atau sedang diet untuk mengurangi makan makanan yang dimasak atau buah yang dikupas orang lain.

Menurutnya, orang yang sedang mengurangi atau mengatur pola makan sebaiknya masak dan menyiapkan makanannya sendiri. Ini juga berlaku dalam mengupas buah.

"Kalau sedang mengurangi makan, lebih baik masak sendiri. Kalau masak sendiri, maka sensasi ingin makannya jadi berkurang," tegasnya.

Menyiapkan makanan sendiri akan mengurangi keinginan untuk terus-terusan makan.

Hal itu terjadi karena orang tersebut telah menjalani proses memasak yang tidak sebentar dan mencium aroma masakan sedari awal. 

Kondisi ini membuat perut orang tersebut terasa kenyang saat masakan telah jadi. Akibatnya, dia bisa mengatur pola makan agar tidak berlebihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Tren
Siasat SYL 'Peras' Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Siasat SYL "Peras" Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Tren
Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Tren
Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Tren
Mengenal Warna Primer dan Warna Sekunder, Apa Bedanya?

Mengenal Warna Primer dan Warna Sekunder, Apa Bedanya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com