Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waktu Ideal Jalan Kaki untuk Kurangi Bahaya Duduk Terlalu Lama

Kompas.com - 12/12/2023, 10:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jalan kaki adalah olahraga dengan intensitas ringan dan paling sederhana yang bisa dilakukan di mana pun.

Kendati demikian, jalan kaki terbukti memiliki segudang manfaat, salah satunya menurunkan risiko bahaya duduk terlalu lama, seperti ditulis dalam jurnal Medicine & Science in Sports & Exercise.

Diketahui, risiko duduk terlalu lama dikaitkan dengan bahaya kesehatan, seperti memicu kecemasan, sakit punggung, kenaikan berat badan, hingga risiko umur pendek.

Namun, risiko tersebut dapat diatasi dengan menerapkan jalan kaki.

Lantas, berapa lama waktu ideal jalan kaki untuk mengurangi risiko duduk terlalu lama sepanjang hari?

Baca juga: Sering Disepelekan, Ini 4 Manfaat Jalan Kaki Pelan bagi Kesehatan

Waktu ideal jalan kaki untuk kurangi bahaya duduk lama

Penelitian menunjukkan, efek negatif duduk terlalu lama bisa dikurangi dengan kebiasaan jalan cepat selama 22 menit.

Para ahli mengungkapkan, aktivitas fisik sedang-berat seperti jalan cepat bisa menghilangkan peningkatan risiko kematian dini karena kurang gerak, dikutip dari The Guardian.

Studi yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine itu meneliti data dari 11.989 orang berusia di atas 50 tahun, setengahnya adalah perempuan, dari Norwegia, Swedia dan AS.

Dalam prosesnya, para responden mengenakan pelacak aktivitas yang mengukur aktivitas fisik sedang hingga berat (MPVA).

Penulis Edvard Sagelv dari Universitas Arktik Norwegia mengatakan, mereka yang duduk lebih dari 12 jam per hari akan mengalami penurunan risiko kematian ketika melakukan aktivitas sedang-berat.

Baca juga: Lari Vs Jalan Kaki, Manakah yang Lebih Baik untuk Kesehatan?

"Dalam penelitian kami, setiap menit MVPA yang lebih tinggi menunjukkan risiko kematian yang lebih rendah, yang berarti jika orang melakukan kurang dari 22 menit (misalnya 10 menit) masih ada risiko kematian yang lebih rendah," jelas dia.

"Namun, melakukan 22 menit menghilangkan risiko kematian yang lebih tinggi dari waktu yang tidak banyak bergerak," sambungnya.

Beberapa contoh aktivitas sedang di antaranya adalah:

  • Jalan kaki dengan kecepatan 4 mph atau lebih
  • Mencuci jendela atau mengepel
  • Bersepeda dengan kecepatan 10-12 mph
  • Olahraga badminton

Sementara aktivitas berat meliputi:

  • Hiking
  • Jogging dengan kecepatan 6 mph atau lebih
  • Bersepeda cepat
  • Sepak bola, bola basket atau tenis

Studi ini mendukung rekomendasi kepala petugas medis di Inggris yang menyarankan agar orang-orang melakukan 150 menit MVPA per minggu atau sekitar 21 menit per hari.

Baca juga: Waktu Ideal Jalan Kaki 2 Menit untuk Turunkan Kadar Gula Darah

Halaman:

Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

Tren
[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

Tren
Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Tren
10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

Tren
Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Tren
Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com