Setelah itu, barulah kolagen beredar ke seluruh tubuh hingga akhirnya sampai ke kulit untuk bekerja membantu memperbaiki kondisi kulit.
"Kedua jenis (kolagen) tersebut bisa mengurangi atau menunda penuaan kulit," imbuh dia.
Di sisi lain, Eko menyatakan, orang yang memiliki masalah di kulit dan ingin mengatasi dengan kolagen harus memerhatikan produk yang dipakai.
Orang tersebut harus bisa memerhatikan rincian kandungan dari masing-masing produk kolagen, baik itu serum, krim, maupun minuman.
"Memilih produk kolagen yang benar jika sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," saran Eko.
Baca juga: 5 Sayuran Sumber Kolagen, Bantu Lawan Keriput dan Jaga Kulit Tetap Awet Muda
Sementara itu, dikutip dari situs Sekolah Kesehatan Universitas Harvard, kolagen adalah protein struktural utama yang ada di dalam jaringan otak.
Tubuh secara alami memproduksi kolagen di kulit, rambut, kuku, tendon, tulang rawan, dan tulang.
Zat ini bekerja dengan zat lain, seperti asam hialuronat dan elastin, untuk menjaga elastisitas, volume, dan kelembapan kulit.
Kolagen juga bantu mendukung protein seperti keratin dalam pertumbuhan kulit, rambut, dan kuku.
Sebaliknya, masalah pada kulit biasanya terjadi akibat sering terpapar sinar Matahari, merokok, dan konsumsi alkohol.
Selain menggunakan produk kolagen, setiap orang dianjurkan untuk merawat kulitnya dengan menerapkan gaya hidup sehat dan makan makanan seimbang yang kaya protein.
Oleskan tabir surya setiap hari setiap dua jam sekali. Hindari terlalu sering berada di bawah sinar Matahari langsung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.