Sebuah analisis terhadap fosil paus purba yang hidup di perairan sepanjang pantai Peru lebih dari 37 juta tahun lalu menunjukkan bahwa hewan ini mungkin memiliki berat lebih dari 300 ton dan panjangnya sekitar 60 kaki.
Jika dugaan para ilmuwan itu benar, paus purba akan menggeser paus biru sebagai hewan terbesar yang pernah hidup di Bumi.
Hewan dengan nama latin Perucetus colossus memiliki tubuh panjang, seperti ular dan rahang yang kuat.
Tim ahli paleontologi mempelajari analog modern dari hewan-hewan prasejarah dan menemukan bahwa T. rex memiliki jaringan lunak menyerupai bibir yang menutupi gigi tajam mereka.
Jaringan lunak ini melindungi mulut dan menjaga pengunyahan pada saat menyerang.
Temuan ini mengubah gambaran tentang binatang purba T-rex yang selama ini diketahui.
Dilansir dari Smithsonianmag, enamel pada gigi T-rex tidak mengalami kerusakan seperti pada buaya yang tidak memiliki jaringan lunak atau bibir.
Hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang menunjukkan bahwa T-rex memiliki mulut yang mirip dengan buaya.
Faktanya, T-rex membutuhkan waktu sekitar 2 tahun untuk mengganti satu giginya. Artinya, hewan purba itu membutuhkan bibir untuk mempertahankan gigi dan taring mereka.
Baca juga: Misteri Temuan Perhiasan Zaman Perunggu dan Sisa-sisa Fosil Hewan di Ladang Wortel
Temuan peralatan dari batu yang berusia 3,3 juta tahun lalu ditemukan di tepi Danau Turkana, Kenya.
Alat-alat itu digunakan untuk menyembelih kuda nil dan menumbuk bahan tanaman seperti umbi-umbian dan buah.
Temuan ini menunjukkan kecerdasan spesies sebelum Homo sapiens.
Dilansir dari BBC, temuan tersebut 700.000 tahun lebih kuno dari peralatan batu yang telah ditemukan, bahkan lebih tua dari manusia spesies Homo habilis.
Artinya, spesies yang sangat purba seperti Australopithecus afarensis atau Kenyanthropus platyops mungkin jauh lebih canggih dari yang dibayangkan.
Baca juga: Proses Terbentuknya Fosil dalam Waktu Ribuan hingga Jutaan Tahun
Peneliti di The University of Texas di Austin dan institusi lainnya telah menemukan bahwa eukariota dapat mengungkap akar evolusi baru.