Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Air di Laut Mati Lebih Asin daripada Air Lautan Lepas?

Kompas.com - 06/12/2023, 19:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

Salah satu sumber air tawar yang mengalir ke Laut Mati adalah sungai Yordan. Namun, ketika air tawar sampai ke Laut Mati, ia tidak punya tempat lain untuk mengalir.

Baca juga: Bagaimana Proses Terjadinya Hujan? Berikut Penjelasannya

Di dataran rendah gurun yang gersang, air yang terkumpul di Laut Mati menguap lebih cepat dibandingkan air di lautan terbuka, sehingga meninggalkan jumlah garam yang lebih besar.

Laut Mati terkurung daratan dan tidak ada aliran keluar, yang berarti garam yang terperangkap tidak dapat keluar.

Konsentrasi garam semakin meningkat di dasar danau menciptakan dua massa air yang berbeda di dalam danau dalam jangka waktu yang lama.

Dilansir dari laman Encyclopedia Britannica, Situasi seperti ini berlangsung selama sekitar tiga abad, dan berlangsung hingga akhir tahun 1970-an.

Baca juga: Mengapa Pohon Menggugurkan Daunnya Saat Musim Gugur?

Hingga kedalaman sekitar 40 meter, suhu bervariasi dari 19 hingga 37 derajat celsius. Salinitasnya kurang dari 300 bagian per seribu, dan airnya sangat kaya akan sulfat dan bikarbonat.

Di bawah zona transisi di kedalaman antara 40 dan 100 meter, airnya memiliki suhu 22 derajat celsius, dan tingkat salinitasnya lebih tinggi sekitar 332 bagian per seribu.

Di wilayah ini mengandung hidrogen sulfida dan konsentrasi magnesium, kalium, klorin, dan bromin yang kuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com