Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kali, Transplantasi Rahim Berhasil Dilakukan di Korea Selatan

Kompas.com - 23/11/2023, 11:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya dalam dunia medis Korea Selatantransplantasi rahim berhasil dilakukan. 

Transplantasi rahim ini dilakukan pada seorang wanita berusia 35 tahun yang lahir dengan rahim yang tidak berfungsi.

Tim medis dari Samsung Medical Center menyebutkan, operasi ini dilakukan pada Januari 2023 menggunakan rahim donor yang telah meninggal.

Tim menyatakan, transplantasi rahim ini berhasil dilakukan setelah pasien tak mengalami penolakan dan berada dalam kondisi stabil selama lebih dari 10 bulan.

Baca juga: Berapa Batas Maksimal Perempuan Bisa Operasi Caesar yang Aman?

Kasus transplantasi rahim

Transplantasi rahim dilakukan pada seorang perempuan yang mengidap sindrom Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser, kondisi saat seorang perempuan rahimnya kurang berkembang atau tidak ada semenjak lahir.

Kasus ini bisa terjadi pada sekitar satu dari 5.000 perempuan.

Dikutip dari The StraitsTimes, pasien yang menjalani transplantasi sebelumnya pernah menjalani transplantasi tetapi gagal dan kemudian diangkat dua minggu setelah operasi.

Walaupun kali ini hasil transplantasi cukup menjanjikan, bagi tim medis, keberhasilan masih setengah perjalanan.

Nantinya program transplantasi akan dinyatakan sepenuhnya berhasil setelah kelahiran bayi sehat berhasil dilakukan.

Baca juga: Kisah Yuliana-Yuliani, Kembar Siam Dempet Kepala Operasi Tahun 1987

Tidak permanen

Sifat dari transplantasi rahim ini tidak bersifat permanen, dan akan dilakukan pembedahan setelah satu atau dua kehamilan.

Tujuannya adalah agar pasien tidak bergantung pada obat imunosupresif dan mencegah tubuh menolak rahim yang ditransplantasikan.

Prosedur operasi transplantasi rahim ini biayanya mahal dan tidak ditanggung oleh polis Asuransi Kesehatan Nasional Korea Selatan.

Akan tetapi, bagi perempuan yang tidak subur yang ingin melahirkan anak kandung, transplantasi adalah satu-satunya pilihan.

Hal itu karena prosedur ibu pengganti yakni proses di mana perempuan lain mengandung janin pasangan lain, saat ini tidak diakui oleh hukum Korea Selatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Tren
Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com