Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Wilayah dengan UMP 2024 Tertinggi dan Terendah di Indonesia

Kompas.com - 23/11/2023, 06:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah pemerintah provinsi telah menetapkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2024.

Hal itu sesuai dengan instruksi Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah yang mengimbau agar kepala daerah menetapkan UMP 2024 paling lambat pada 21 November 2023.

Sementara upah minimum kabupaten/kota (UMK) akan diumumkan paling lambat 30 November 2023.

Kenaikan UMP 2024 pada masing-masing wilayah di Indonesia mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2023 tentang Perubahan atas PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

Besaran UMP 2024 akan mulai berlaku pada Januari 2024.

Daftar UMP 2024 di Indonesia

Hingga Rabu (22/11/2023), 32 provinsi telah menetapkan dan mengumumkan angka UMP yang berlaku tahun depan.

Berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com, DKI Jakarta menjadi wilayah dengan UMP tertinggi di Indonesia pada 2024.

Dikutip dari Kontan, berikut UMP dari yang tertinggi ke terendah di wilayah Indonesia:

1. DKI Jakarta

  • UMP 2024: Rp 5.067.381 (naik 3,3 persen)
  • UMP 2023: Rp 4.901.798

2. Papua

  • UMP 2024: Rp 4.024.270 (naik 4,14 persen)
  • UMP 2023: Rp 3.864.696

3. Papua Tengah

  • UMP 2024: Rp 4.024.270 (naik 4,13 persen)
  • UMP 2023: Rp 3.864.700

4. Bangka Belitung

  • UMP 2024: Rp 3.640.000 (naik 4,06 persen)
  • UMP 2023: Rp 3.498.497

5. Sulawesi Utara

  • UMP 2024: Rp 3.545.000 (naik 1,67 persen)
  • UMP 2023: Rp 3.485.000

6. Aceh

  • UMP 2024: Rp 3.460.672 (naik 1,38 persen)
  • UMP 2023: Rp 3.413.666

7. Sumatera Selatan

  • UMP 2024: Rp 3.456.874 (naik 1,55 persen)
  • UMP 2023: 3.404.177

8. Kepulauan Riau

  • UMP 2024: Rp 3.402.492 (naik 3,76 persen)
  • UMP 2023: Rp 3.279.194

9. Papua Barat

  • UMP 2024: Rp 3.393.000 (naik 3,27 persen)
  • UMP 2023: Rp 3.282.000

10. Sulawesi Selatan

  • UMP 2024: Rp 3.434.298 (naik 1,45 persen)
  • UMP 2023: Rp 3.385.145

11. Kalimantan Timur

  • UMP 2024: Rp 3.360.858 (naik 6,2 persen)
  • UMP 2023: Rp 3.201.396

12. Riau

  • UMP 2024: Rp 3.294.625 (naik 3,2 persen)
  • UMP 2023: Rp 3.191.662

13. Kalimantan Selatan

  • UMP 2024: Rp 3.282.812 (naik 4,22 persen)
  • UMP 2023: Rp 3.149.977

14. Maluku Utara

  • UMP 2024: Rp 3.200.000 (naik 7,5 persen)
  • UMP 2023: Rp 2.976.720

15. Jambi

  • UMP 2024: Rp 3.037.121 (naik 3,2 persen)
  • UMP 2023: Rp 3.191.625

16. Gorontalo

  • UMP 2024: Rp 3.025.100 (naik 1,19 persen)
  • UMP 2023: Rp 2.989.350

17. Sulawesi Barat

  • UMP 2024: Rp 2.914.958 (naik 1,5 persen)
  • UMP 2023: Rp 2.871.794

18. Sulawesi Tenggara

  • UMP 2024: Rp 2.885.964 (naik 4,6 persen)
  • UMP 2023: Rp 2.758.948

19. Bali

  • UMP 2024: Rp 2.813.672 (naik 3,68 persen)
  • UMP 2023: Rp 2.719.672

20. Sumatera Barat

  • UMP 2024: Rp 2.811.449 (a+naik 3,67 persen)
  • UMP 2023: Rp 2.742.476

21. Sumatera Utara

  • UMP 2024: 2.809.915 (naik 3,67 persen)
  • UMP 2023: Rp 2.710.493

22. Sulawesi Tengah

  • UMP 2024: Rp 2.736.698 (naik 8,73 persen)
  • IMP 2023: Rp 2.599.546

23. Banten

  • UMP 2024: Rp 2.727.812 (naik 2,5 persen)
  • UMP 2023: Rp 2.661.280

24. Lampung

  • UMP 2024: Rp 2.716.497 (naik 3,16 persen)
  • UMP 2023: Rp 2.633.284

25. Kalimantan Barat

  • UMP 2024: Rp 2.702.616 (naik 3,6 persen)
  • UMP 2023: Rp 2.608.601

26. Bengkulu

  • UMP 2024: Rp 2.507.079 (naik 3,86 persen)
  • UMP 2023: Rp 3.404.177

27. Nusa Tenggara Barat

  • UMP 2024: Rp 2.444.067 (naik 3,06 persen)
  • UMP 2023: Rp 2.371.407

28. Nusa Tenggara Timur

  • UMP 2024: Rp 2.186.826 (naik 2,96 persen)
  • UMP 2023: Rp 2.123.994

29. Jawa Timur

  • UMP 2024: Rp 2.165.244 (naik 6,13 persen)
  • UMP 2023: Rp 2.040.244

30. Daerah Istimewa Yogyakarta

  • UMP 2024: Rp 2.125.897 (naik 7,27 persen)
  • UMP 2023: Rp 1.981.782

31. Jawa Barat

  • UMP 2024: Rp 2.057.495 (naik 3,57 persen)
  • UMP 2023: Rp 1.986.670

31. Jawa Tengah

  • UMP 2024: Rp 2.036.947 (naik 4,02 persen)
  • UMP 2023: Rp 1.958.169.

Baca juga: Ketahui Perbedaan UMR, UMP, dan UMK

Kenaikan UMP kurang dari Rp 200.000

Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Dirjen PHI Jamsos) Kemenaker Indah Anggoro Putri mengatakan, kenaikan UMP 2024 tidak mencapai lebih dari Rp 200.000.

Hal ini karena kenaikan UMP 2024 hanya berlaku bagi pekerja dengan masa kerja di bawah 1 tahun.

"Kita perlu ingat lagi kebijakan upah minimum itu kan cuma untuk pekerja dengan masa kerja 1 tahun ke bawah. Maka, kenaikannya tidak mungkin Rp 1 juta sampai Rp 2 juta," tuturnya, dilansir dari Kompas.com, Senin (22/11/2023).

Menurutnya, kenaikan UMP 2024 itu bertujuan untuk menjaga pekerja baru supaya tidak terjebak dalam bayangan upah murah.

Di sisi lain, kenaikan UMP 2024 juga diharapkan mampu menjaga daya beli pekerja sehingga berkontribusi dalam perekonomian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com