KOMPAS.com - Pengakuan seorang kreator konten dalam sebuah acara yang menyebut dirinya sudah pernah berhubungan seks dengan ratusan pria, belakangan ini ramai dibahas setelah diunggah di media sosial.
Potongan video acara itu salah satunya diunggah oleh akun X, @candraprata***, pada Rabu (8/11/2023).
Pengakuan tersebut menuai beragam komentar dari warganet. Tak sedikit warganet yang mengingatkan agar kreator konten tersebut melakukan cek kesehatan.
Lantas, apa risiko kesehatan bagi seseorang yang suka berganta-ganti pasangan seksual?
Praktisi kesehatan dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Intan Rachmita mengatakan, ada banyak risiko yang mengintai ketika seseorang berganta-ganti pasangan seksual.
"Dampak dari hubungan seksual berganti-ganti adalah penularan infeksi menular seksual," kata Intan kepada Kompas.com, Minggu (12/11/2023).
Menurutnya, beberapa risiko penyakit menular yang bisa muncul akibat berganti-ganti pasangan seksual di antaranya adalah:
Menurut Intan, dari keseluruhan penyakit tersebut, risiko penyakit yang paling berbahaya adalah HIV/AIDS karena jika sudah tertular pengobatannya harus dilakukan seumur hidup.
Baca juga: Gejala Sifilis, Infeksi Menular Seksual yang Mulai Marak di Indonesia
Intan mengungkapkan, penularan penyakit-penyakit tersebut akan semakin berisiko ketika seseorang yang bergant-ganti pasangan seksual itu tidak menggunakan kondom.
Namun, meski proteksi penggunaan kondom mencapai 98-99 persen, tetap saja masih ada potensi mengakibatkan penularan infeksi menular seksual.
Hal ini di antaranya disebabkan oleh cara penggunaan kondom yang belum baik dan benar.
"Kalau belum benar cara penggunaannya, potensi tertularnya sama saja dengan orang yang tidak memakai kondom," ungkap Intan.
Oleh sebab itu, cara terbaik agar tidak tertular berbagai jenis penyakit menular seksual adalah dengan tidak melakukan hubungan seksual berganti-ganti.
"Saran pencegahannya agar tidak tertular sebetulnya dengan setia dan tidak melakukan hubungan seksual berganti-gantian, ya," ujar Intan.
Untuk pekerja seks yang memang sulit untuk menghindari berhubungan seks yang beresiko, diwajibkan untuk menggunakan kondom," lanjutnya.
Baca juga: Sudah Pernah Berhubungan Seksual, Apakah Tampak Tanda-tandanya?
Dikutip dari laman TimesofIndia, berhubungan seks dengan banyak orang apalagi tak memakai kondom berisiko meningkatkan infeksi HPV (Human papillomavirus)
HPV adalah infeksi menular seksual yang paling umum menurut CDC AS.
Pasalnya, banyak penderita HPV tak menunjukkan gejala apa pun, namun masih bisa menularkan ke orang lain melalui hubungan seksual. HPV adalah penyebab dari munculnya kanker.
Beberapa perkembangan kanker akibat infeksi HPV di antaranya:
Baca juga: Penularan Cacar Monyet Selain Lewat Kontak Seksual
Selain itu, penelitian yang terbit di The English Longitudinal Study of Aging juga menemukan adanya risiko kesehatan di kemudian hari pada orang yang semakin banyak memiliki pasangan seksual.
Menurut penelitian ini, memiliki 10 atau lebih pasangan seksual dalam hidup seseorang meningkatkan risiko diagnosis kanker dibandingkan dengan memiliki satu atau tidak sama sekali pasangan seksual.
Selain berbagai kanker akibat infkesi HPV, risiko kanker hati juga mengintai karena ada potensi penularan hepatitis B dan C saat seseorang berganta-ganti pasangan.
Penelitian tersebut juga menyebut, pada pria, memiliki pasangan seksual lebih dari 20, risiko memiliki kanker prostat semakin besar.
Baca juga: Ada Tes HPV DNA secara Mandiri, Bisakah untuk Deteksi Kanker Serviks?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.