Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Ungkap Profesi yang Paling Rentan Selingkuh di Tempat Kerja, Ini Daftarnya

Kompas.com - 13/11/2023, 12:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sales, guru, dan petugas kesehatan adalah profesi yang rentan selingkuh dari pasangannya, menurut survei terbaru yang dilakukan di Inggris.

Laporan ini mengamati jajak pendapat terhadap 3.800 orang di seluruh Inggris untuk mengetahui industri mana yang paling besar dan paling kecil kemungkinannya berselingkuh.

Diberitakan Newsweek, Rabu (1/11/2023), survei yang dilakukan oleh Rant Casino ini menunjukkan bahwa sekitar 85 persen perselingkuhan dimulai di tempat kerja.

Satu dari lima karyawan pun mengaku tidak setia dan menjalin hubungan dengan rekan kerjanya, yang menunjukkan betapa menonjolnya perselingkuhan di tempat kerja saat ini.

Baca juga: Mengapa di Lingkungan Kerja Rawan Terjadi Selingkuh? Ini Kata Sosiolog


Profesi paling rentan selingkuh di tempat kerja

Posisi teratas yang rentan selingkuh di tempat kerja adalah bidang penjualan atau sales, dengan 14,5 persen dari seluruh pekerjanya mengaku melakukan perselingkuhan.

Sementara itu, profesi guru, pelatih, dan profesi di pendidikan menduduki peringkat dua dengan total 13,7 persen orang yang mengakui.

Tenaga kesehatan termasuk perawat berada di posisi ketiga dengan jumlah yang mengakui sebanyak 205 orang atau 12,5 persen.

Selanjutnya, industri yang paling banyak melakukan kecurangan terhadap pasangan adalah transportasi dan logistik, manajemen perhotelan dan acara, serta teknik dan manufaktur.

Profesi di bidang lain, seperti properti dan konstruksi, akuntansi, perbankan, dan keuangan, teknologi informasi, serta angkatan bersenjata turut berada di sepuluh teratas.

Berikut profesi yang dianggap paling mungkin berselingkuh menurut survei, seperti dilansir laman HR Director, Senin (6/11/2023):

  1. Sales: 14,5 persen (239 orang)
  2. Guru, pelatih, dan profesi di bidang pendidikan: 13,7 persen (226 orang)
  3. Tenaga kesehatan: 12,5 persen (205 orang)
  4. Transportasi dan logistik: 9,8 persen (161 orang)
  5. Manajemen perhotelan dan acara: 7,7 persen (126 orang)
  6. Teknik dan manufaktur: 6,6 persen (109 orang)
  7. Properti dan konstruksi: 5,5 persen (90 orang)
  8. Akuntansi, perbankan, dan keuangan: 5,4 persen (88 orang)
  9. Teknologi Informasi: 4,6 persen (76 orang)
  10. Angkatan bersenjata: 4 persen (65 orang)
  11. HRD: 2,2 persen (36 orang)
  12. Pekerja amal dan sukarela: 1,9 persen (32 orang)
  13. Pekerja bidang rekreasi, olahraga, dan pariwisata: 1,9 persen (32 orang)
  14. Pekerja bidang kepedulian sosial: 1,9 persen (31 orang)
  15. Energi dan utilitas: 1,6 persen (27 orang).

Kelompok profesi dan industri yang kecil kemungkinannya untuk berselingkuh menurut survei di Inggris, termasuk bidang sains dan farmasi yang hanya 0,1 persen.

Menyusul, ada bidang bisnis, konsultasi, dan manajemen, penegakan hukum dan keamanan, seni kreatif dan desain, serta media.

Pengacara juga dilaporkan termasuk profesi yang lebih loyal terhadap pasangan, dengan hasil survei sebanyak 0,5 persen.

Baca juga: Apakah Gemar Selingkuh dan Tidak Setia Dipicu Faktor Genetik?

25,5 persen pernah menggoda rekan kerja

Ilustrasi selingkuhpexels.com Ilustrasi selingkuh

Sementara itu, sebanyak 25,5 persen atau 605 responden mengaku pernah menggoda rekan kerjanya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com