Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Pemakaian Sunscreen Bisa Menyebabkan Milia?

Kompas.com - 11/11/2023, 21:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Milia adalah benjolan kecil seperti beruntusan yang biasanya timbul di sekitar area mata dan sering kali mengganggu penampilan seseorang.

Dikutip dari Cleveland Clinic, milia disebabkan oleh penumpukan sel kulit mati yang terperangkap di dalam kulit sehingga membentuk kista kecil berwarna putih.

Namun demikian, beberapa warganet di media sosial menyebutkan bahwa penggunaan sunscreen bisa menjadi salah satu penyebab milia.

"Aku sebelumnya ga pakai sunscreen setelah pakai malah banyak milia," tulis pemilik akun TikTok @rahmachan95.

"Gua g bs pke sunscreen apapun bkin jerwtn," tulis akun @aprilia_mer.

Lantas, benarkah sunscreen bisa menyebabkan milia?

Baca juga: Bagaimana Cara Sunscreen Melindungi Kulit Anda?


Penjelasan dokter

Dokter spesialis kulit dan kelamin RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, Ismiralda Oke Putranti mengatakan, penggunaan sunscreen umumnya tidak menyebabkan milia.

"Relatif tidak ya (sunscreen menyebabkan milia). Tapi pada penggunaan yang water resistant terlalu lama bisa menyumbat folikel maupun muara kelenjar keringat," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (11/11/2023).

Water resistant sunscreen menunjukan bahwa sunscreen dapat bertahan dan melekat pada kulit meski basah dalam jangka waktu tertentu.

Baca juga: Benarkah Reapply Sunscreen Tidak Perlu Cuci Muka Dulu?

Penyebab milia

Ismiralda menjelaskan, milia merupakan penumpukan keratin yang terperangkap di bawah kulit. Kondisi ini bisa terjadi pada semua orang bahkan pada bayi.

Penyebab milia berasal dari penumpukan sel kulit mati yang bercampur dengan sebum sehingga membentuk keratin.

"Jadi bukan karena sunscreen. Tapi sunscreen yang water resistant menimbulkan risiko penutupan kulit sehingga kulit mati bisa terperangkap," sambungnya.

Apabila folikel rambut yang tertutup terlalu lama dan tidak dibersihkan dengan baik setelah pemakaian sunscreen, hal ini juga berisiko menimbulkan radang folikel rambut (folikulitis).

Lebih lanjut, Ismiralda menyampaikan bahwa beberapa milia dapat hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, beberapa lainnya juga akan sulit hilang.

"Jika kulit yang menutupi relatif tipis dan ukurannya kecil, milia bisa hilang sendiri. Tapi kalau besar dan kulitnya tebal harus dibantu dengan dibuka atapnya sedikit lalu diekstraksi," terang dia.

Baca juga: Bagaimana Cara Membedakan Sunscreen Physical dan Sunscreen Chemical? Ini Kata Dokter

Cara menghilangkan milia

Ilustrasi miliaShutterstock/vchal Ilustrasi milia
Dilansir dari Kompas.com (12/12/2020), berikut cara menghilangkan milia:

1. Hindari memencet atau mengikis milia

Meski bisa mengganggu penampilan, namun jangan pernah mengutak-atik, memencet, atau pun mencoba untuk mengikis milia.

Hal ini lantaran beberapa upaya paksa menghilangkan milia tersebut dapat menyebabkan benjolan berdarah, muncul bopeng, hingga menimbulkan bekas luka yang tentu akan menjadi masalah baru.

2. Gunakan sabun yang lembut

Cara selanjutnya yang bisa Anda coba untuk menghilangkan milia yakni dengan rutin membersihkan wajah.

Milia muncul akibat penumpukan sel kulit mati yang bercampur dengan sebum (minyak).

Untuk itu, pastikan Anda selalu mencuci muka menggunakan sabun dengan formula yang lembut dan bebas paraben setiap hari.

Beberapa sabun dengan formula “keras” atau mengandung banyak bahan kimia dapat menghilangkan kelembapan alami kulit.

Baca juga: Daftar Sunscreen yang Terdaftar BPOM dan Cara Pengecekannya

3. Buka pori-pori dengan uap hangat

Anda bisa mencoba menghilangkan biang iritasi penyumbat kulit dengan membuka pori-pori wajah dengan uap hangat.

Gunakan uap air panas selama lima sampai delapan menit hingga uap hangat membuka pori-pori kulit dengan lembut dan melepaskan sel kulit mati serta biang iritasi lainnya.

Kemudian, tepuk-tepuk wajah sampai kering dan bilas wajah dengan air hangat sampai materi penyumbat pori-pori kulit hilang.

4. Pakai produk eksfoliasi yang aman

Selanjutnya, Anda bisa menggunakan produk eksfoliasi atau bahan yang bisa membantu pengelupasan kulit.

Perlu diperhatikan bahwa Anda harus memilih produk eksfoliasi yang aman, misalnya produk yang mengandung bahan aktif asam salisilat, asam sitrat, atau asam glikolat.

Selain itu, perlu diingat bahwa jangan terlalu sering menggunakan produk eksfoliasi. Cukup seminggu sekali.

5. Gunakan krim retinoid

Ilustrasi retinol.Shutterstock/Aleksandra Gigowska Ilustrasi retinol.
Beberapa ahli menyarankan krim retinoid untuk menghilangkan milia. Krim retinoid mengandung vitamin A yang menjadi nutrisi penting untuk menjaga kesehatan kulit.

Anda bisa menggunakan krim retinoid atau retinol cukup sekali sehari. Pakai krim saat wajah sudah dalam kondisi bersih dan kering.

Ketika menggunakan retinoid atau retinol, pastikan juga untuk menggunakan tabir surya atau sunscreen saat berada di luar ruangan pada siang hari.

Pasalnya, retinoid membuat kulit lebih sensitif atau rentan terhadap paparan sinar matahari.

6. Lakukan perawatan ekstraksi manual

Apabila beberapa cara di atas belum memberikan hasil maksimal, Anda bisa mencoba melakukan perawatan ekstraksi manual yang dikerjakan dokter spesialis kulit.

Prosedur ekstraksi manual dilakukan dengan membuat lubang kecil di permukaan kulit yang ditumbuhi milia.

Dari lubang kecil tersebut, penyebab milia akan didorong keluar dengan alat yang disebut ekstraktor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com