Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Wanita di Italia Jalani Puluhan Operasi Ekstrem demi Menjadi Kucing

Kompas.com - 05/11/2023, 19:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

“Prosedur apa pun memang sangat menyakitkan, namun rasa sakit itu hanya bersifat sementara dan bukan masalah besar bagi saya,” tuturnya, dilansir dari NewYorkPost.

Ia berharap nantinya bisa menjalani canthoplasty untuk membuatnya semakin terlihat seperti kucing.

“Untuk mendapatkan tampilan seperti kucing seutuhnya, saya memerlukan pengencangan mata kucing atau canthoplasty, operasi untuk menghasilkan mata yang lebih memanjang dan berbentuk almond secara alami, pembentukan kembali gigi, pemotongan bibir atas, dan lebih banyak filler,” ungkapnya.

“Saya akan memasang sesuatu yang disebut transdermal, yang seperti mikrodermal besar untuk memasang ekor dan tentunya lebih banyak tato,” sambungnya.

Baca juga: Kisah Anisa Idap Miom 2 Kg, Awalnya Benjolan Kecil dan Rahim Sempat Akan Diangkat

Disebut bukan modifikasi, tapi mutilasi

Upaya Chiara agar menyerupai kucing itu mengundang respons beragam dari warganet di media sosial.

Ada yang mengatakan bahwa yang Chiara lakukan bukanlah modifikasi, namun mutilasi.

“Ada perbedaan besar antara modifikasi diri dan mutilasi. Dia telah berubah menjadi monster,” tulis seorang warganet.

“Apa yang terjadi di dalam kepala seseorang yang membuat mereka berpikir itu adalah ide yang bagus??” tulis warganet lainnya.

Baca juga: Kisah Helen Keller Bisa Menerbangkan Pesawat padahal Buta, Tuli, dan Bisu

Chiara mengeklaim tidak semua tanggapan yang diterima adalah negatif.

“Saya kebanyakan menerima banyak kebaikan,” kata dia.

“Orang-orang menulis kepada saya tentang betapa saya menginspirasi mereka untuk bebas dan telah mengubah pandangan mereka tentang penampilan dan kecantikan,” imbuhnya.

Pada akhirnya, Chiara melihat modifikasi tubuh yang dilakukan sebagai bentuk ekspresi diri yang tidak berdasarkan pada persepsi orang lain.

“Melalui mereka (modifikasi tubuh), saya merasa bebas untuk tetap jujur pada diri saya sendiri, terlepas dari apa yang dipikirkan orang,” katanya.

“Mereka membuat saya merasa baik, dan itulah yang penting,” sambungnya.

Baca juga: Kisah Paul, Manusia yang Hidup Menggunakan Paru-paru Besi Selama 70 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com