Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi yang Dianggap Tak seperti Dulu Lagi...

Kompas.com - 05/11/2023, 10:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

“Apa yang dilakukan Jokowi, kemudian ada kesan tidak dapat dipercaya lagi, terutama dalam penegakan politik dan hukum,” jelas dia.

Dengan kondisi ini, Jokowi seakan-akan ingin melaksanakan ambisi kekuasaannya, meski dalam jangka waktu pendek.

Padahal, dalam perhitungan ilmu politik, Cecep menyebut Indonesia seharusnya bisa menuju ke tahapan konsolidasi atau pematangan demokrasi dengan melewati 7-9 kali pemilu demokratis.

“Kita sudah enam kali pada 2024 besok. Tinggal sedikit lagi. Tapi menjelang pemilu keenam ini, terlihat Jokowi membawa Indonesia mengalami kemunduran atau surutnya demokrasi,” ungkapnya.

Baca juga: Menyoroti Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud Saat Kunjungan Jokowi di Bali...

Menunggu pembuktian Jokowi

Untuk itu, Cecep menilai bahwa Jokowi sebaiknya harus membuktikkan bahwa dia tetap menjadi sosok yang dikenal pendukungnya, seperti 2014 dan 2019 lalu.

Sosok yang dimaksudkan adalah menjadi pemimpin yang tidak haus akan kekuasaan.

“Menjadi sosok yang memang tidak tertarik atau haus kekuasaan. Jokowi harus juga menjadi aktor yang mengedepankan politik dan hukum terhadap proses yang terjadi,” tuturnya.

“Ketika selesai dua periode, harus diikuti oleh dirinya. Tidak memaksakan anaknya untuk maju, dengan mengubah regulasi yang sudah ada,” jelasnya.

Baca juga: Beda Nasib Gibran dan Budiman Sudjatmiko Saat Dukung Prabowo

Surat untuk Jokowi

Sebelumnya, seniman Butet Kartaredjasa mengirimkan surat pribadi kepada Jokowi berisi ungkapan kesedihannya atas situasi politik saat ini.

Surat itu disampaikan tak lama setelah putusan MK terkait batas usai capres-cawapres dan sebelum Gibran jadi bakal cawapres Prabowo.

"Rakyat Indonesia bukan orang bodoh yang tak bisa membaca peristiwa. Rakyat punya kecerdasan 'membaca' yang tersembunyi di balik semua itu," kata Butet dalam suratnya, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (21/10/2023).

Dia mengaku tak ingin melihat warisan yang ditinggalkan Jokowi rontok akibat fenomena politik belakangan.

Padahal, Butet menyebut Jokowi sebagai sosok yang hampir memenuhi kriteria pemimpin ideal.

"Saya sungguh tidak ingin legacy njenengan sebagai 'role model' pemimpin yang baik akan rontok. Sejak 1998, kami berjuang untuk lahirnya seorang presiden yang pantas dihadikan contoh, barometer, tauladan, yang bisa dimiliki bangsa Indonesia sepanjang sejarahnya," ungkapnya.

"Sekarang kami sudah memiliki, yaitu njenengan (Pak Jokowi). Tinggal setahun lagi njenengan bekerja seperti kemarin-kemarin, kebanggaan itu akan abadi," lanjutnya.

Baca juga: Jawaban Jokowi, Kaesang, dan Prabowo soal Isu Dinasti Politik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Tren
Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Tren
Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com