Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tokoh, Elite PDI-P, dan Pendukung Merasa Kecewa dengan Jokowi...

Kompas.com - 04/11/2023, 11:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah tokoh dan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap presiden Indonesia ketujuh itu menjelang akhir masa jabatannya.

Kekecewaan itu diungkapkan mereka yang selama ini dikenal dekat dengan Jokowi, seperti Andi Widjajanto dan paling baru budayawan Goenawan Mohamad.

Mereka menilai Jokowi berupaya memperpanjang kekuasaan lewat pencalonan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka. Tak hanya orang-orang dekat Jokowi, sejumlah elite PDI-P juga merasa ditinggalkan oleh Jokowi.

Kecewaan para tokoh tersebut juga ramai dibahas di media sosial X.

Pada Sabtu (4/11/2023), tanda pagar "Kekecewaan Tokoh" bahkan menjadi trending topic pencarian Indonesia. Sebanyak 17.500 postingan telah menggunakan tanda pagar tersebut.

Lantas, siapa saja tokoh, elite PDI-P, dan pendukung yang merasa kecewa terhadap Jokowi?

Mereka yang kecewa terhadap Jokowi

Berikut Kompas.com merangkum sejumlah orang, mulai dari tokoh hingga pendukung yang merasa kecewa dengan Jokowi:

Baca juga: Jawaban Jokowi, Kaesang, dan Prabowo soal Isu Dinasti Politik

1. Goenawan Mohamad

Dalam acara Rosi yang bertajuk "Rakyat Percaya Siapa: Jokowi, Ketua MK atau Gibran" di KompasTV, budayawan sekaligus pendiri majalah Tempo, Goenawan Mohamad mengungkapkan kekecewaannya kepada Jokowi.

Goenawan menyampaikan, kekecewaan itu muncul karena sikap Jokowi pada akhir masa jabatannya yang dinilai ingin memperpanjang kekuasaannya melalui pencalonan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.

Goenawan yang sebelumnya dikenal sebagai pendukung Jokowi itu bahkan menitikkan air mata saat menceritakan keresahan hatinya.

"Ya sangat berat. Berat sekali. Bukan karena saya memuja Jokowi. Karena mengharapkan sebenarnya, Indonesia punya pemimpin yang bisa diandalkan kata -katanya," ujar Goenawan, dilansir dari Kompas.com, Jumat (3/11/2023).

Dia juga menyinggung trauma pada peristiwa 1965 hingga setelah Reformasi yang dialaminya. Goenawan mengaku tidak ingin konflik pergantian kekuasaan itu kembali terjadi.

"Jadi, ketika itu Pak Jokowi enggak bisa saya pegang lagi dan saya tidak melihat ada pemimpin lain dan saya sampai sekarang belum lihat, saya sedih. Saya sedih lho," ungkapnya.

Saat hendak melanjutkan kata-katanya, mata pria berusia 82 tahun itu tampak berkaca-kaca. Dia mengaku memiliki harapan yang besar terhadap Tanah Air.

Baca juga: Menyoroti Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud Saat Kunjungan Jokowi di Bali...

2. Andi Widjajanto

Andi Widjajanto turut mengungkapkan kekecewaannya terhadap Jokowi. 

Dalam tayangan YouTube Akbar Faizal Uncensored, Kamis (2/11/2023), Andi mengatakan, Jokowi adalah orang yang dulu dihasilkan karena proses demokrasi. Namun, kini berlawanan dengan arus demokrasi pada akhir jabatannya.

"Saya sangat-sangat berharap sebagai orang yang pernah bekerja sangat dekat dengan Pak Jokowi, mendung demokrasinya segera tersingkir sehingga kita cerah lagi," kata dia.

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (14/10/2023), dikenal sebagai seorang politikus dan akademisi.

Selain dekat dengan Jokowi, Andi juga dikenal dekat dengan elite PDI-P. Pada Pilpres 2014, ia masuk dalam tim pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) dan berhasil mengantarkan pasangan itu meraih kursi presiden-wakil presiden.

Menjelang pembentukan kabinet Jokowi-JK, Andi turut dilibatkan dalam deputi tim transisi dan kemudian sempat menjabat sebagai Sekretaris Kabinet setelah Kabinet Kerja terbentuk.

Baca juga: Menyoroti Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud Saat Kunjungan Jokowi di Bali...

3. Elite PDI-P

Politikus PDI-P, Andreas Hugo Pareira juga mengaku kecewa dengan sikap Jokowi yang seolah ingin meninggalakn partai yang menaunginya selama ini.

"Kalau mau bilang kekecewaan kami, itu yang kami rasakan, tapi yang pasti kami akan move on,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com (30/10/2023).

Andreas mengatakan, PDI-P telah memberi banyak hal kepada Jokowi dengan mengantarkannya menjadi presiden Indonesia dua periode.

Namun, kini Jokowi justru memberi restu kepada putra sulungnya menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto yang notabene berada di kubu lawan.

Pencalonan Gibran sebagai cawapres juga diwarnai dengan kontroversi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang syarat usia capres-cawapres di mana seorang pejabat yang terpilih melalui pemilu dapat mendaftarkan diri sebagai capres-cawapres walaupun tak memenuhi kriteria usia minimal 40.

Putusan tersebut memberi tiket bagi Gibran untuk maju dalam Pemilu 2024.

Baca juga: Sejarah Patung Jokowi di Gunung Sunu, NTT yang Jadi Tempat Ritual Adat

Selain Andreas, elite PDI-P yang turut merasa kecewa dengan Jokowi adalah Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.

Masih dari sumber yang sama, Hasto mengatakan, partainya tengah merasa sedih dan terluka karena ditinggalkan Jokowi.

Hal itu disampaikan Hasto sehubungan dengan manuver Jokowi merestui Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto, pesaing capres PDI-P, Ganjar Pranowo.

"Kami begitu mencintai dan memberikan privilise yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranata kebaikan dan konstitusi," ujar Hasto.

Baca juga: Saat Satu Per Satu Kader PDI-P Berbalik Serang Jokowi dan Gibran...

4. Pendukung Jokowi

Sebelumnya, rasa kecewa sempat diungkapkan sejumlah relawan Rumah Jokowi di Jawa Timur.

Mereka melakukan aksi melepas kemeja putih yang bertuliskan "Relawan Jokowi Gerakan Kebaikan" sebagai simbol kekecewaannya.

“Mohon maaf kami akan melepas baju yang kami cintai, karena kami sudah kecewa, kami kecewa dengan Jokowi,” ujar mereka, dikutip dari Kompas.com (22/10/2023.

Para relawan itu menilai Jokowi tidak mendukung pasangan capres-cawapres yang diusung PDI-P, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baca juga: Tiga Capres Makan Siang Bersama Jokowi, Apa yang Dibahas?

Respons Jokowi

Diberitakan Kompas.com (1/11/2023), awak media sempat menanyakan kepada Jokowi terkait pernyataan sejumla elite PDI-P yang merasa kecewa dan ditinggalkan.

Namun, Jokowi hanya menimpali pertanyaan itu dengan tawa kecil dan tersenyum.

"Saya enggak ingin mengomentari," katanya.

(Sumber: Kompas.com/Dian Erika Nugraheny, Reza Kurnia Darmawan, Fitria Chusna Farisa, | Editor: Sabrina Asril, Ihsanuddin, Reza Kurnia Darmawan, Fitria Chusna Farisa).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com