Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Cacar Monyet di Indonesia, Bertambah Jadi 36 Kasus

Kompas.com - 03/11/2023, 22:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, sampai dengan Jumat (3/11/2023), jumlah pasien kasus cacar monyet di Indonesia ada sebanyak 36 orang.

"Ada 36 kasus," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/11/2023).

Dirinya mengatakan, dari jumlah tersebut, sebanyak 33 pasien saat ini masih diisolasi, sementara 3 lainnya sudah sembuh.

Lebih lanjut ia menjelaskan, sebagian besar pasien cacar monyet merupakan kasus yang terjadi di Jakarta.

Sedangkan di daerah lain yakni tersebar di Jawa Barat dan Banten.

Kasus di Jakarta

Kepala Seksi (Kasi) Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama saat dihubungi terpisah mengatakan, jumlah kasus cacar monyet di DKI Jakarta total ada sebanyak 28 orang sampai dengan Jumat (3/11/2023).

"Kasus positif total 28 orang," ujar Ngabila, Jumat.

Dari jumlah tersebut, 1 pasien sudah dinyatakan sembuh, yakni 1 kasus yang terjadi pada Agustus 2022.

Adapun jumlah kasus aktif cacar monyet di Jakarta saat ini ada 27 orang dengan positivity rate PCR 29 persen.

"Semua bergejala ringan, semua tertular dari kontak seksual, semua laki-laki usia 25-50 tahun," ujarnya.

Baca juga: Kemenkes Sebut Orang Kelahiran di Bawah 1980 Lebih Kebal Cacar Monyet, Mengapa?

Berikut ini rincian kasus cacar monyet di Jakarta:

  • 1 kasus 13 okt 2023 
  • 1 kasus 19 okt 2023 
  • 5 kasus 21 okt 2023 
  • 3 kasus 24 okt 2023 
  • 2 kasus 25 okt 2023 
  • 2 kasus 26 okt 2023
  • 1 kasus 27 okt 2023 
  • 1 kasus 28 okt 2023
  • 2 kasus 29 okt 2023
  • 3 kasus 30 okt 2023 
  • 2 kasus 31 okt 2023 
  • 1 kasus 1 Nov 2023
  • 2 kasus 2 Nov 2023
  • 1 kasus 3 Nov 2023

Ia menambahkan, suspek atau terduga orang yang mengalami cacar monyet ada sebanyak 8 orang.

Sementara itu, jumlah orang yang sudah dites dan dinyatakan negatif ada sebanyak 67 orang.

Terkait jumlah penerima vaksin cacar monyet, menurutnya sejauh ini total ada 495 orang yang sudah mendapatkan vaksinasi.

Baca juga: Apakah Penyakit Cacar Monyet Bisa Jadi Pandemi? Ini Kata Epidemiolog

Perhatikan gejala cacar monyet

Penularan cacar monyet bisa terjadi dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi.

Agar penanganan bisa dilakukan lebih dini, masyarakat diimbau mengenali gejala dari cacar monyet.

Dilansir dari akun Instagram @kemenkes_ri, berikut ini beberapa gejala cacar monyet:

  • Demam lebih dari 38 derajat Celsius.
  • Muncul ruam di kulit (gejala ini muncul setelah demam yang berbentuk pustula, krusta, seperti gambaran penyakit cacar).
  • Pembesaran kelenjar getah bening.
  • Nyeri otot.
  • Kesulitan menelan.
  • Diare.
  • Radang genital.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com