Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macam-macam Jaringan pada Tumbuhan dan Fungsinya

Kompas.com - 02/11/2023, 18:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Jaringan adalah kumpulan sel yang dalam suatu organisme yang mempunyai struktur serupa dan berfungsi bersama sebagai satu kesatuan.

Jaringan-jaringan bekerja secara serempak untuk melaksanakan serangkaian fungsi tertentu dalam membentuk suatu organ.

Dikutip dari laman Britannica, jaringan tidak ada pada organisme uniseluler. Bahkan di antara spesies multiseluler yang paling sederhana, seperti spons, jaringannya kurang atau berdiferensiasi buruk.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Tumbuhan Epifit? Berikut Pengertian dan Jenisnya

Namun, hewan dan tumbuhan multiseluler yang lebih maju mempunyai jaringan khusus yang dapat mengatur dan mencocokkan respons suatu organisme terhadap lingkungannya.

Sel-sel organisme multiseluler biasanya tidak berfungsi secara mandiri, melainkan berhubungan dengan sel-sel lain yang membentuk suatu jaringan.

Sebagian besar jaringan terdiri dari beberapa jenis sel yang memenuhi kebutuhan fungsi jaringan yang berbeda.

Baca juga: Apakah Tumbuhan Bisa Merasakan Sakit seperti Manusia dan Hewan? Berikut Penjelasannya

Lantas, apa saja macam-macam jaringan pada tumbuhan?

Jaringan pada tumbuhan

Ilustrasi jenis-jenis jaringan pada tumbuhan.iStockphoto/borchee Ilustrasi jenis-jenis jaringan pada tumbuhan.

Tumbuhan tersusun atas tiga kelompok organ utama yakni akar, batang, dan daun. Organ-organ ini terdiri dari jaringan-jaringan yang bekerja untuk tujuan yang sama.

Dilansir dari laman Biology Online, berikut ini adalah jaringan pada tumbuhan:

1. Jaringan Meristematik

Jaringan meristematik atau meristem adalah jaringan yang sel-selnya terus membelah. Daerah ini menghasilkan sel-sel baru.

Fungsi jaringan meristem adalah sebagai jaringan penyokong pada pertumbuhan diameter batang, membuat tumbuhan meninggi pada batang dan memanjang pada akar.

Pada dasarnya, ia merupakan jaringan penyokong organ perantara tanaman, dan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Baca juga: Apakah Tumbuhan Mempunyai Jenis Kelamin?

2. Jaringan parenkim

Sel parenkim membentuk jaringan parenkim. Sel parenkim adalah jenis sel yang paling melimpah dan ditemukan di hampir semua bagian utama tumbuhan tingkat tinggi.

Fungsi utama jaringan jenis ini adalah fotosintesis, sedangkan jaringan parenkim tanpa kloroplas umumnya digunakan untuk penyimpanan makanan atau air.

Sel parenkim dapat membelah jika sudah matang, dan hal ini penting dalam memperbaiki kerusakan jaringan tanaman.

3. Jaringan kolenkim

Jaringan kolenkim dibentuk oleh sel kolenkim. Sel-sel ini mempunyai protoplasma yang hidup, seperti sel parenkim, dan mungkin juga tetap hidup untuk jangka waktu yang lama.

Sel kolenkim ditemukan tepat di bawah epidermis dan umumnya memanjang dan dindingnya lentur serta kuat.

Saat tanaman tumbuh, sel-sel ini dan jaringan yang dibentuknya memberikan dukungan fleksibel untuk organ-organ seperti daun dan bagian bunga.

Baca juga: Mengenal Venus Flytrap, Tumbuhan Pemakan Serangga

4. Jaringan Sklerenkim

Jaringan ini dibentuk oleh sel sklerenkim, yang memiliki dinding sekunder yang tebal dan kuat yang dilapisi dengan lignin.

Sel sklerenkim dapat terjadi dalam dua bentuk. Pertama sklereid, yakni sel sklerenkim yang tersebar secara acak ke seluruh jaringan lain.

Berikutnya ada serat, yang terkadang ditemukan berasosiasi dengan berbagai macam jaringan di akar, batang, daun, dan buah.

Serat dari lebih dari 40 famili tumbuhan berbeda digunakan dalam pembuatan tekstil, tali, benang, dan barang kanvas.

5. Jaringan pengangkut

Dikutip dari laman Kompas.com (12/12/2022), jaringan ini berfungsi untuk pengangkutan air, unsur, dan zat makanan hasil fotosintesis dari satu bagian ke bagian lain.

Jaringan pengangkut ada dua macam, yaitu xilem dan floem. Xilem merupakan jaringan tumbuhan yang penting karena merupakan bagian dari 'saluran air' suatu tumbuhan.

Ia membawa air dan zat terlarut ke seluruh dan terdiri dari kombinasi sel parenkim, serat, pembuluh darah, trakeid, dan sel sinar.

Floem adalah jaringan yang juga bagian dari 'saluran air' suatu tanaman. Terutama, floem membawa zat makanan terlarut ke seluruh tumbuhan.

Baca juga: Apa yang Dimaksud Ekosistem Alami dan Buatan? Berikut Pengertian dan Contohnya

6. Epidermis

Epidermis adalah lapisan sel terluar pada seluruh organ tumbuhan (akar, batang, daun). Epidermis bersentuhan langsung dengan lingkungan dan oleh karena itu bergantung pada kondisi dan batasan lingkungan.

Umumnya epidermis mempunyai ketebalan satu lapisan sel, namun ada pengecualian pada tanaman tropis dimana lapisan tersebut mungkin memiliki ketebalan beberapa sel.

Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam organ sehingga tidak bersentuhan langsung dengan pengaruh keadaan di luar organ.

Baca juga: 7 Rekomendasi Tanaman Pembersih Udara, Cocok Diletakkan Dalam Rumah

7. Periderm atau jaringan gabus

Pada tumbuhan berkayu, ketika kambium gabus mulai memproduksi jaringan baru untuk menambah lingkar batang atau akar, epidermis terkelupas dan digantikan oleh periderm.

Periderm terbuat dari sel gabus semi-persegi panjang dan berbentuk kotak. Ini akan menjadi lapisan kulit kayu terluar.

Fungsi jaringan gabus adalah menggantikan jaringan epidermis sebagai pelindung, mencegah penguapan, dan melindungi kerusakan mekanis dan infeksi patogen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com