Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balita di China Diculik Monyet, Dibawa sampai ke Semak-semak di Tengah Hutan

Kompas.com - 01/11/2023, 11:15 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang balita berusia 3 tahun diculik oleh seekor monyet saat orangtuanya tengah bekerja di ladang.

Kasus penculikan balita oleh monyet tersebut terjadi di dekat Liupanshui, Provinsi Guizhou, China barat daya, pada 21 Oktober 2023.

Dikutip dari Chinadaily, ayah balita yang bermarga Liu itu menyebutkan, ada tanda-tanda monyet liar di lokasi sekitar.

Tanda-tanda inilah yang kemudian membuat mereka curiga bahwa sang anak dibawa monyet.

Balita tengah berada di bawah pohon

Dikutip dari The Sun Irish, sebelum hilang, orangtua balita menempatkan putrinya di bawah naungan sebuah pohon tak jauh dari lokasi mereka bekerja.

Namun, saat kedua orangtua itu berbalik, balita tersebut telah menghilang.

"Itu hanya sekejap, ketika saya berbalik, anak itu sudah tidak ada. Kami semua sangat cemas. Ibunya menangis, dan saya menghiburnya sambil menghubungi polisi," ujar Liu.

Keluarga tersebut kemudian bergegas ke desa terdekat untuk mencari bantuan.

Mereka kemudian melihat kamera CCTV yang menunjukkan bahwa ada monyet liar yang membawa anak balita itu.

Polisi kemudian menelusuri hutan tak jauh dari lokasi, menempuh jalur pegunungan berusaha menemukan si balita.

Setelah pencarian selama dua jam, polisi akhirnya menemukan anak perempuan tersebut berada di semak-semak dekat tebing.

Anak itu ditemukan sendirian di semak-semak itu. Beberapa luka akibat cakaran monyet terlihat di tubuhnya.

Baca juga: Kawanan Monyet Ekor Panjang Turun ke Permukiman di Bandung, BBKSDA: Dia Mencari Makan

Pakaian anak itu juga terlihat kotor, dan ia tampak ketakutan hingga suaranya tak keluar.

Liu mengatakan, sang anak mengangguk saat ditanya apakah dirinya ditangkap oleh monyet.

"Saya bertanya, 'Ke mana perginya monyet itu?' anak itu menunjukkan ke arah gunung dengan jarinya," cerita Liu.

Paramedis yang memeriksa kondisi si balita usai penculikan monyet ini mengatakan, tak ada luka berat selain luka ringan cakaran monyet.

Bukan kejadian pertama

Rupanya kejadian mengenai monyet yang menangkap balita bukan kali pertama terjadi di kawasan itu.

Pada April lalu, seorang anak perempuan yang juga berusia tiga tahun diseret monyet di daerah ibu kota Longtian, Chongqing.

Warga membantu dan mengejar monyet tersebut sehingga si anak balita berhasil diselamatkan.

Monyet-monyet di sekitar kawasan Gunung Emei memang memiliki reputasi suka mengganggu pengunjung.

Badan Kehutanan Gunung sebenarnya telah mengambil beberapa tindakan sebagai upaya melindungi masyarakat dari monyet.

Baca juga: Cacar Monyet Muncul di Bandung dan Tangerang, Bagaimana Penularannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88, Diduga Terkait Pengusutan Korupsi Timah

Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88, Diduga Terkait Pengusutan Korupsi Timah

Tren
Terima Kasih, Prof. Salim Said

Terima Kasih, Prof. Salim Said

Tren
10 Aktivitas yang Dapat Meningkatkan Stamina, Mudah Dilakukan

10 Aktivitas yang Dapat Meningkatkan Stamina, Mudah Dilakukan

Tren
Bukan Segitiga Bermuda, Ini Jalur Laut Paling Berbahaya di Dunia

Bukan Segitiga Bermuda, Ini Jalur Laut Paling Berbahaya di Dunia

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

Tren
Film Vina dan Fenomena 'Crimetainment'

Film Vina dan Fenomena "Crimetainment"

Tren
5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com