Karbon dioksida yang dihembuskan akan meningkat ketika seseorang kepanasan, berolahraga, atau kehabisan napas.
Orang yang kepanasan biasanya akan memakai pakaian pendek.
Nyamuk menganggap area kulit yang terbuka, seperti leher dan kaki, menarik untuk digigit.
Perempuan hamil mengeluarkan panas tubuh lebih tinggi dan mengeluarkan banyak karbon dioksida. Mereka dua kali lipat lebih menarik bagi nyamuk daripada perempuan biasa.
Orang yang minum alkohol atau bir akan lebih mudah diserang nyamuk dibandingkan sebelum mengonsumsinya. Ini menunjukkan meminum alkohol dapat menarik nyamuk.
Peneliti berpendapat, kondisi tersebut terjadi karena minuman beralkohol mengeluarkan karbon dioksida yang disukai nyamuk.
Baca juga: Aroma Parfum yang Dinilai Ampuh Usir Nyamuk, Apa Saja?
Orang yang memakai pakaian warna gelap akan membuat tubuhnya cepat panas sekaligus menarik nyamuk.
Selain itu, nyamuk memiliki mata yang lebih mudah mendeteksi warna hitam, biru, merah, dan oranye. Serangga ini akan lebih mudah menyerang tubuh manusia yang memakai pakaian berwarna tersebut daripada warna-warna lembut.
Kulit secara alami penuh dengan bakteri yang menimbulkan aroma khas saat bercampur dengan keringat.
Nyamuk suka dengan aroma tersebut serta kandungan asam karboksilat di kulit.
Dikutip dari Very Well Health, penelitian membuktikan jenis dan jumlah bakteri pada kulit berperan menarik nyamuk.
Nyamuk mungkin paling tertarik pada pergelangan kaki dan kaki karena area ini tempat yang baik bagi pertumbuhan bakteri.
Mengonsumsi makanan yang manis, asin, pedas, atau kaya kalium diyakini menarik lebih banyak nyamuk.
Penelitian membuktikan makanan yang cocok dengan selera nyamuk adalah pisang. Orang yang sering makan pisang akan lebih banyak diserang nyamuk dan digigit serangga.
Baca juga: 4 Warna Cat Tembok Rumah yang Ternyata Disukai Nyamuk