"Harus dijelaskan bahwa sebetulnya ada cara lain yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah, tidak harus dengan berkelahi," kata dia.
Aisya melanjutkan, jika orangtua ingin melarang anak, sebaiknya juga harus disertai dengan alasan.
Sebab, larangan tanpa alasan biasanya justru memicu anak untuk semakin mendekati atau melakukan hal tersebut.
"Tapi sebaiknya jangan cuma melarang, anak juga perlu diberikan alternatif tontonan lain yang mendidik," terangnya.
Baca juga: Efek Positif dan Negatif Tontonan Kartun pada Anak
Aisya menjelaskan, anak-anak terutama balita pada umumnya memiliki satu tokoh kartun yang menjadi idola.
Seorang anak bisa saja menganggap karakter fiksi tersebut begitu penting, hingga menirukan gaya atau perilakunya.
"Terlebih tokoh superhero yang sangat digemari anak laki-laki," kata dia.
Menurut Aisya, semua akan baik-baik saja jika tokoh kartun idola anak memiliki sifat ramah dan baik hati.
Namun, anak usia prasekolah cenderung mengagumi semua peran, baik yang disukai maupun tidak disukai.
Baca juga: Ramai soal Nonton Film Porno Membuat Rambut Cepat Panjang, Ini Penjelasan Dokter
Tak jarang, anak usia ini mungkin berpikir bahwa karakter atau peran itulah yang harus dia tiru.
"Orangtua bisa menjelaskan ke anak kalau dia bisa mengagumi si tokoh, tapi bukan berarti meniru perbuatannya yang tidak tepat," jelas Aisya.
Selain itu, penting pula mengajari anak untuk melakukan penilaian kritis tentang orang atau suatu karakter.
Tujuannya guna memberi pengertian bahwa tidak semua karakter harus dikagumi atau ditiru oleh anak.
Baca juga: Jangan Jadi Kebiasaan, Ini Alasan Harus Berhenti Nonton Film Porno
Di sisi lain, terlalu sering menonton televisi pun berpotensi membawa dampak buruk pada anak-anak.
Aisya mengatakan, balita yang keseringan menonton televisi berpotensi memiliki masalah atensi di usia 7 tahun.
Pada bayi, terlalu banyak menonton televisi berdampak negatif pada perkembangan bahasa, kemampuan membaca, ingatan jangka pendek, sulit tidur, hingga sulit memperhatikan.
"Sebaiknya orangtua membatasi durasi anak menonton televisi jadi satu jam sehari, sebelum usia 18 bulan sampai 5 tahun," pungkasnya.
Baca juga: Tidur di Depan Televisi yang Menyala? Kenali Beberapa Risikonya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.