Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Nonton Kartun, Anak 2,5 Tahun Naik Genteng Sendirian untuk Cari Ayam, Bagaimana Ceritanya?

Kompas.com - 20/10/2023, 08:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Saya cuma mendengar tangisan, 'Mami help, mami help.' pikiran saya dia sudah jatuh ke bawah. Tapi setelah didengar-dengar lagi ternyata ada di atas genteng karena pandangannya tertutup jemuran," ujarnya.

Menurut Firsi, kejadian "menghilangnya" Nathan tak berlangsung lama, hanya sekitar 5 menit lebih mulai dari izin ke atas hingga ketemu.

"Karena emang secepat itu dia naik ke genteng," sambungnya.

Baca juga: Kisah soal Penculik Jengkel dan Membebaskan Korbannya karena Sang Anak Terus Menyanyikan Lagu Gospel

Suka menonton kartun ayam

Sementara itu, saat ditanya alasan menaiki genteng, Nathan hanya mengatakan, "Mau ketemu ayam karena ada ayam."

Ayam yang dimaksud merupakan sosok kartun ayam jago dalam lagu anak-anak bertajuk Bartolito, yang kerap berkokok di atas genteng.

Firsi mengungkapkan, screen time atau waktu untuk menatap layar perangkat pintar yang diterapkan pada Nathan sebenarnya hanya saat jam makan siang.

"Dan aku lihat dari tontonannya, dia lebih suka nonton tentang hewan-hewan. Soalnya papanya punya peternakan, mungkin dari situ dia lebih tertarik dan suka binatang banget kali ya," tambahnya.

Baca juga: Pengaruh Tokoh Kartun dalam Dunia Fesyen dari Masa ke Masa

Firsi pun mengaku bingung dengan jawaban sang anak lantaran akhir-akhir ini sudah jarang menonton seputar ayam maupun Bartolito.

Namun, menurutnya, kemungkinan pikiran Nathan menandai bahwa di atas genteng pasti terdapat ayam.

"Soalnya tiap jalan sama anakku kalau dia lihat rumah yang atapnya mirip di video, dia bilang, 'Mami itu di atas ada ayam loh'," kata Firsi.

"Sering banget aku bilang nggak ada, tapi mungkin dia lebih ke penasaran ingin mastiin sendiri di atas genteng itu ada ayam atau nggak," lanjutnya.

Baca juga: Kenapa Anak Balita Suka Memukul? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Anak peniru paling baik

Ilustrasi anak bermain di rumah. FREEPIK/FREEPIK Ilustrasi anak bermain di rumah.

Terpisah, spesialis anak di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dr Aisya Fikritama mengatakan, anak-anak merupakan peniru yang paling baik.

"Mereka sangat mudah menyerap kata-kata atau perbuatan yang didengar dan dilihatnya, lalu kemudian ditirunya," ujar Aisya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/10/2023).

Meski demikian, menurut Aisya, hal tersebut dapat menjadi berbahaya jika yang ditiru adalah sesuatu yang buruk.

Belum lagi, anak-anak cenderung belum memiliki kesadaran, sehingga tidak paham apa yang mereka tonton.

Baca juga: Yang Harus Dilakukan Orangtua agar Anak Tak Mudah Terpengaruh Tontonan

Oleh karena itu, saat mendampingi anak menonton televisi atau tayangan video, orangtua perlu meluruskan hal-hal yang dirasa tidak benar.

Misalnya, saat televisi menayangkan adegan berkelahi untuk membalas perbuatan temannya yang jahat.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com