Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Amar Bharati, Pria India yang Angkat Tangannya Selama 50 Tahun sampai Sulit Diturunkan, Mengapa?

Kompas.com - 13/10/2023, 21:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Amar Bharati merupakan seorang sadu atau petapa agama Hindu asal India yang terkenal karena aksinya mengangkat tangan kanannya.

Bharati mengangkat tangannya yang mengepal ke atas kepala sejak 1973. Hingga sekarang, 50 tahun kemudian, dia tidak menurunkan tangan tersebut.

Aksi ini dilakukannya tidak tanpa alasan. Sebagai seorang sadu, dia melakukan ini karena keyakinan agamanya.

Sadu adalah seorang petapa religius atau orang suci dalam agama Hindu yang hidup dengan menolak semua keinginan duniawi.

Sayangnya, aksi yang dilakukannya selama lima dekade ini membuat tangan Bharati kini sulit atau tidak bisa diturunkan.

Baca juga: Pria Berusia 24 Tahun Lumpuh Usai BAB Sambil Main Ponsel Selama 30 Menit, Dokter Jelaskan Penyebabnya


Baca juga: Ramai soal Gelang Tridatu, Apakah Boleh Dipakai oleh Selain Umat Hindu?

Penyebab Amar Bharati angkat tangannya

Sebelum memutuskan berbuat ekstrem, Amar Bharati hidup sebagai pria biasa di New Delhi, India pada 1970-an. Pria yang dulu bekerja sebagai juru tulis ini bahkan sudah menikah dan punya tiga anak.

Diberitakan Dailystar, Bharati memutuskan untuk mengabdikan diri kepada dewa Hindu bernama Siwa pada 1973.

Dia lalu pergi dari rumah dan mulai hidup sebagai sadu. Dalam perjalanannya, Bharati mendapatkan ide untuk mengangkat tangannya dan tidak menurunkannya.

Hal ini dilakukan dalam rangka memohon kedamaian dunia. Sebagai catatan, Dewa Siwa merupakan dewa perusak di agama Hindu.

"Saya tidak meminta banyak. Mengapa kita bertengkar di antara kita, mengapa ada begitu banyak kebencian dan permusuhan di antara kita? Saya ingin semua orang India hidup damai," katanya.

“Saya ingin seluruh dunia hidup dalam damai," tegas Bharati.

Baca juga: Kisah Imas, Alami Autoimun dan Nyaris Lumpuh, Gejala Awalnya Pegal-pegal

Tidak pernah menurunkan tangannya lagi

Sejak saat itu, Bharati tidak pernah menurunkan tangan kanannya. Dia menghabiskan dua tahun pertama dalam kesakitan. Namun, rasa sakit itu mereda dan dia tidak bisa lagi merasakan tangannya.

Dikutip dari India Times, Bharati tetap mengangkat tangannya bahkan ketika tertidur.

Saking lamanya, tangannya tidak lagi terasa. Bharati mengaku dia telah kehilangan akal sehat serta kekuatan di tangannya sama sekali.

Meski begitu, dia mengungkapkan tidak memiliki rencana untuk menghentikan tindakannya dan menurunkan tangan. Bharati bahkan berpikir untuk terus melakukannya seumur hidup.

Baca juga: Banyak Orang India Jadi CEO Perusahaan Top Dunia, Apa Sebabnya?

Meski tidak mudah, Bharati yakin cara hidup ini mendekatkan dirinya dengan Siwa. Di saat yang sama, aksi ini mendorong masyarakat untuk bersikap lebih damai dalam menjalani rutinitas sehari-hari.

“Jika Anda mencoba untuk menurunkan tangan Bharati, Anda akan menyebabkan dia sangat kesakitan, bukan secara fisik tetapi secara spiritual," ujar salah satu kenalannya, dilansir dari Bright Side.

"(Ini) karena dia percaya bahwa penghormatan abadi yang dilakukannya memang meningkatkan perdamaian dunia,” lanjutnya.

Sayangnya, karena sudah lama tidak digerakkan, dia butuh waktu lama untuk menurunkan tangannya. Ini karena sirkulasi darahnya menghilang.

Selain itu, Bharati juga mengalami tantangan fisik. Tulang rawan di sikunya telah mengering. Segala upaya untuk menggerakkan tangan kanannya berpotensi menimbulkan risiko pada persendiannya.

Saat ini, tangah kanan Bharati seolah telah menjadi struktur kerangka belaka. Ukurannya bahkan lebih kecil dari tangan kiri. Sementara kukunya berubah menjadi cakar.

Baca juga: Virus Nipah Menyebar di India, Akankah sampai Indonesia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Dibuka Hari Ini, Berikut Alur Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Alur Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024

Tren
Alasan Sopir Bus Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang

Alasan Sopir Bus Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang

Tren
Apa Itu Kalori? Berikut Manfaat dan Jumlah yang Direkomendasikan bagi Tubuh

Apa Itu Kalori? Berikut Manfaat dan Jumlah yang Direkomendasikan bagi Tubuh

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Tren
Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com