KOMPAS.com - Kebakaran hebat terjadi di Gunung Ungaran, tepatnya di wilayah Dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/10/2023).
Lahan yang terbakar tersebut masuk dalam area milik Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perhutani), yakni Petak 6a-16 RPH Lempuyangan BKPH Ambarawa KPH Kedu Utara.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Ketahanan Pangan (Dispertanikap) Wigati Sunu kepada Kompas.com, Jumat (13/10/2023).
Baca juga: UPDATE Kekeringan di Sungai Amazon, Apa yang Terjadi?
Baca juga: Puncak Musim Kemarau, Karhutla, dan Wilayah yang Berpotensi Alami Kekeringan...
Sunu mengatakan, informasi adanya kejadian kebakaran di Gunung Ungaran tersebut berasal dari laporan para pendaki di basecamp Prantunan dan masyarakat di Desa Darum, Kelurahan, Candi, Semarang.
“Kebakaran terjadi pada Kamis (12/10/2023) sekitar pukul 17.05 WIB,” kata dia.
Awalnya, kepulan asap tersebut terlihat dari Gumuk Aking. Titik api kemudian mulai membesar karena tiupan angin pada pukul 17.20 WIB.
Baca juga: Saat Pohon Terbesar di Dunia Terancam oleh Kebakaran Hutan...
Sejauh ini, pihaknya belum mengetahui penyebab kebakaran atau sumber api dari kebakaran di Gunung Ungaran tersebut.
Kebakaran tersebut setidaknya menghanguskan lahan di Gunung Ungaran seluas 1,5 hektar. Adapun jenis tanaman yang terbakar adalah semak-semak, rumput kering, dan ilalang.
"Jumlah kerugian belum bisa ditaksir," katanya lagi.
Bersama dengan relawan dan mayarakat setempat, kebakaran tersebut dapat dipadamkan pada Kamis (12/10/2023) pukul 22.00 WIB.
"Tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut," paparnya.
Baca juga: Viral, Video Sapi di Lokasi Kebakaran TPA Jatibarang Semarang, Bagaimana Kondisinya?
Sunu menambahkan, total sebanyak 91 personel dikerahkan guna memadamkan kebakaran di Gunung Ungaran tersebut.
Pemadaman dilakukan dengan menggunakan alat seadanya yang terbuat dari bambu atau kayu (gepyok), ranting pohon, parang, sabit, dan sekop.
Guna mencegah kejadian serupa pihaknya meminta semua pihak agar mempunyai kepedulian terhadap alam dan meningkatkan kewaspadaan.
“Jangan membuang puntung rokok sembarangan dan mengambil ranting-ranting pohon yang kering untuk dibakar,” pungkasnya.
Baca juga: Siapa Pemilik Puncak Gunung Fuji? Ternyata Bukan Tempat Wisata Milik Publik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.