Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

No Bra Day 13 Oktober, Apa Itu BH dan Bagaimana Sejarahnya?

Kompas.com - 13/10/2023, 07:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanggal 13 Oktober selalu diperingati sebagai No Bra Day sebagai kampanye untuk menyadarkan wanita akan risiko kanker payudara.

No Bra Day dirayakan bersamaan dengan Bulan Kesadaran Kanker Payudara di seluruh dunia.

Awalnya, No Bra Day digagas oleh dokter spesialis bedah plastik asal Kanada, Mitchell Brown, pada 2011.

No Bra Day biasanya dirayakan dengan cara melepas bra yang kerap juga disebut BH atau kutang.

Wanita dapat menanggalkan BH mereka sambil menyadarkan sesama kaum hawa akan pentingnya deteksi dini dan bahaya kanker payudara.

Kementerian Kesehatan mengatakan, kanker payudara adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel ganas tumbuh di dalam jaringan payudara.

Lantas, apa itu BH dan bagaimana sejarahnya?

Baca juga: Benarkah Tidur Pakai BH Berbahaya?

Apa itu BH?

Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), BH disebut juga kutang atau bustehouder.

Sementara itu, dikutip dari National Geographic, Kamis (3/3/2022), BH adalah pakaian dalam perempuan yang bertujuan menutupi payudara.

BH terdiri dari tiga bagian, yakni mangkuk, tali bahu, dan ban berkerut untuk menyangga payudara.

Dilansir dari laman Massachusetts Institute of Technology (MIT), BH memiliki beberapa fungsi bagi payudara wanita.

BH berguna untuk untuk menutupi, menahan, memperlihatkan, menopang, atau mempertegas payudara wanita.

Baca juga: Dari BH hingga WC, Singkatan Ini Sering Disebut tapi Tak Tahu Artinya

Sejarah BH

Belum diketahui secara pasti kapan wanita mulai menggunakan BH. Namun, ada beberapa bukti yang menunjukkan wanita pada zaman dahulu sudah mengenal cara menutup payudara mereka.

Dilansir dari National Geographic, sejarawan menemukan referensi tentang pakaian yang menyerupai bra dalam karya-karya Yunani kuno, seperti Iliad karya Homer.

Karya tersebut menggambarkan dewi Aphrodite melepaskan "korset dengan bordir tertentu".

Karya lain yang menunjukkan wanita pada zaman dahulu sudah mengenakan pakaian semacam bra dapat dilihat pada Lysistrata karya Aristophanes.

Karya tersebut menceritakan tentang seorang wanita yang menahan diri untuk tidak berhubungan seks dengan suaminya.

Wanita itu menggoda suaminya dengan mengatakan, ia akan melepaskan strofion-nya, yang secara tidak sengaja diterjemahkan sebagai "pengikat payudara".

Sejarawan juga menemukan sebuah mozaik dari abad ke-4 Masehi yang menampilkan wanita Romawi bertubuh atletis dengan payudara yang diikat dengan pakaian yang disebut amictorium.

Baca juga: No Bra Day 13 Oktober, Kenali Faktor Risiko Kanker Payudara

Kapan wanita Indonesia mengenal BH?

Pemakaian BH di Nusantara sebelum abad ke-20 masih dianggap tabu. Namun, wanita Eropa mulai memperkenalkan buste-houder atau penyangga payudara yang kini sering disebut BH.

Hadirnya BH di Nusantara selanjutnya memengaruhi mode wanita pribumi.

"Hingga awal abad ke-19 di daerah Jawa masih banyak penduduk wanita yang bertelanjang dada. Mereka hanya memakai penutup di bagian bawah," tulis Nurlatifah Syari dalam tugas akhirnya yang berjudul "Kostum Tari Indhel dengan Sumber Ide Kutang Suroso" pada 2011.

National Geographic juga mencatat, penggunaan BH di Nusantara berawal dari proyek pembangunan jalan dari Anyer sampai Panarukan.

Pada saat itu, pengerjaan proyek melibatkan pembantu setia Daendels berkebangsaan Prancis-Spanyol, bernama Don Lopez comte de Paris.

Kendati demikian, selama proyek berlangsung, ada hal tak mengenakan yang dialami wanita karena mereka menjadi korban "kenakalan" petugas di lapangan.

Don Lopez kemudian memerintahkan wanita untuk menutupi payudaranya dengan "coutant" atau penutup payudara.

Mendengar perintah itu, mereka segera menyobek kain putih supaya payudaranya tidak kelihatan. Dari sinilah istilah kutang mulai muncul.

Baca juga: Peringatan No Bra Day 13 Oktober 2021: Ini Sejarah dan Tujuannya

Manfaat melepas bra

Berkaitan dengan No Bra Day, ada beberapa manfaat yang dapat dirasakan wanita ketika mereka melepaskan bra atau BH.

Dilansir dari Grid Health, Rabu (6/10/2021), melepas bra bermanfaat untuk:

  • Mengurangi rasa sakit.
  • Membuat payudara lebih kuat.
  • Merasa nyaman.
  • Menghemat biaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com