Namun Jalal menyebutkan, tekanan dan suara semburan gas tersebut berangsur-angsur mulai mengecil.
Sementara untuk area permukiman atau kontrakan pun sudah dikosongkan untuk mencegah timbulnya korban.
"Belum kondusif dan penghuni kontrakan untuk saat ini di kosongkan karena area disterilkan. Total korban terdampak dari hasil kaji cepat ada 39 pintu kontrakan dengan jumlah 52 jiwa dan kelompok rentan dua balita," ujarnya.
Di sisi lain, Kasie Bidang Pencegahan BPBD Kabupaten Bogor, Yudiman mengatakan, saat ini semburan air dan gas tersebut telah berhenti Kamis (12/10/2023) pukul 11.45 WIB.
"Sekarang sudah berhenti semburannya, total berhenti," ujar Yudiman saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/10/2023).
Yudiman mengatakan, pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga telah mendatangi lokasi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Selanjutnya akan ada uji lab dan juga penelitian lapisan tanah termasuk untuk menentukan sumur tersebut aman untuk digunakan atau tidak.
Baca juga: Diduga Kalah Saat Pemilihan RT, Perempuan di Bogor Adang Truk Sampah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.