KOMPAS.com - Jalur Gaza, Palestina porak-poranda setelah Israel membombardir wilayah itu dengan serangan udara.
Tak hanya melancarkan serangan udara, memasuki hari keenam perang melawan kelompok Hamas, Israel juga telah memutus aliran air dan listrik yang membuat Gaza bak "kota hantu".
Serangan Israel terjadi setelah Hamas menembakkan 5.000 roket ke wilayah Israel dalam serangan mendadak pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan, serangan ke Israel dilakukan sebagai respons atas kekejaman yang dirasakan rakyat Palestina selama beberapa tahun terakhir.
Di balik serangan Hamas ke Israel, mencuat nama Mohammed Deif, sosok yang disebut-sebut mengotaki aksi ini.
Lantas, siapa Mohammad Deif?
Baca juga: Israel Sebut Pengepungan Gaza Baru Saja Dimulai, Hamas Siap Skenario Perang Panjang
Reuters melaporkan, Deif adalah sosok yang paling dicari oleh Israel. Ia selamat dari tujuh kali upaya percobaan pembunuhan yang dilakukan Israel.
Deif saat ini menjabat sebagai Komandan Brigade Al Qassam Hamas. Deif disebut-sebut bertanggung jawab atas serangan Hamas ke Israel pada Sabtu lalu.
Deif lahir dengan nama Mohammad Masri pada 1965 di Kamp Pengungsian Khan Yunis yang didirikan setelah Perang Arab-Israel pada 1948.
Ia kemudian dikenal dengan nama Mohammed Deif setelah bergabung dengan Hamas pada saat Intifadah pertama atau pemberontakan Palestina yang dimulai pada 1987.
Istri, anak laki-laki berusia 7 bulan, dan anak perempuannya yang berusia 3 tahun terbunuh oleh serangan udara Israel pada 2014.
Baca juga: Hujani Israel dengan Ribuan Roket, dari Mana Hamas Mendapatkan Senjata?
Deif yang kini menjadi salah satu sosok penting di Hamas pernah menempuh pendidikan di Universitas Islam di Gaza.
Di sana, ia mempelajari fisika, kimia, dan biologi serta memiliki ketertarikan pada dunia seni.
Selama berkuliah, Deif juga pernah mengepalai komite hiburan universitas dan tampil di atas panggung komedi. Ia kemudian lulus dari Universitas Islam di Gaza dengan gelar sarjana sains.
Selama bergabung dengan Hamas, Deif mengembangkan jaringan terowongan dan keahlian membuat bom.